Soal dan Jawaban Manajemen Pemasaran - Pengembangan Produk Baru
1.
Apa yang dimaksud dengan Produk baru dengan apa saja kriteria suatu produk
dikatakan produk baru ?
Jawab:
Produk baru dapat didefinisikan sebagai
barang dan jasa yang pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan
oleh sebuah perusahaan.
Termasuk kriteria produk baru adalah :
a. Produk yang betul-betul baru, tidak ada
produk substitusinya. Misalnya, obat untuk suatu penyakit. Dalam kriteria ini
termasuk pula produk-produk yang penggantiannya sangat berbeda, misalnya tenaga
panas matahari menggantikan tenaga disel untuk menjadi tenaga listrik.
b. Produk yang sama jenisnya, dengan model
baru
c. Produk tiruan yang baru bagi perusahaan
tetapi tidak baru bagi pasar.
2.
Jelaskan Tahap-Tahap di dalam Siklus Pengembangan Produk Baru !
Jawab:
a. Tahap Penyaringan
Tahap ini dilakukan setelah berbagai macam
ide tentang produk itu tersedia. Jadi, tahap ini merupakan pemilihan sejumlah
ide dari berbagai sumber. Adapun sumber informasi atau ide dapat berasal dari:
manajer perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur,
langganan, atau dari lembaga lain.
b. Tahap Analisa Bisnis
Masing-masing ide perlu dianalisa dari
segi bisnis untuk mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan ide tersebut dalam
menghasilkan laba.
c. Tahap Pengembangan
Dari beberapa ide yang telah dianalisa
itu, dipilih lagi beberapa ide yang dapat dikembangkan karena lebih
menguntungkan dibanding yang lain.
d. Tahap Pengujian
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari
tahap pengembangan. Termasuk dalam tahap pengujian ini adalah :
- Pengujian tentang konsep produk
- Pengujian terhadap kesukaan konsumen
- Penilaian laboratoris
- Tes penggunaannya
- Dan operasi pabrik percontohan (pilot
plant)
e. Tahap Komersialisasi
Tahap terakhir dalam rangkaian
pengembangan produk baru ini adalah tahap komersialisasi. Ide yang berhasil
lolos ke tahap ini kemudian disiapkan fasilitas yang diperlukan baik fasilitas
produksi maupun pemasarannya. Semua kegiatan harus dikoordinasikan dengan baik.
Pengelolaan kegiatan pengembangan produk
ini bukanlan merupakan tugas yang mudah apalagi bagi perusahaan yang telah
berhasil dengan produk barunya. Masalah-masalah yang sering dihadapi banyak
bersangkut-paut dengan tanggungjawab, komunikasi, dan koordinasi hubungan kerja
diantara berbagai departemen dalam perusahaan. Agar pengembangan produk dapat
lebih efektif, maka kegiatan produksi, pemasaran, dan penelitian harus saling
bekerja sama meskipun mempunyai tujuan yang berbeda.
3.
Jelaskan Sumber Ide yang dapat digunakan dalam membuat suatu Produk Baru !
Jawab:
Sumber ide yang paling penting untuk
produk baru berada dalam perusahaan itu sendiri, yaitu dari :
- Staf penelitian
- Karyawan
- Salesman
- Karyawan lain dan manajer perusahaan
Selain itu, sumber ide juga dapat berasal
dari pihak lain di luar perusahaan seperti :
- Langganan
- Pesaing
- Penyalur
- Konsultan
- Lembaga – lembaga pemerintah
- Dan lembaga lainnya
Dalam hal ini, cara yang dilakukan adalah
mendorong orang untuk menciptakan ide dan kemudian mengorganisir prosedur yang
sistematis untuk menyalurkan ide ke departemen pengembangan produk. Kepada si
penemu ide, perusahaan dapat memberikan imbalan berupa hadiah uang atau
royalitas, atau bentuk imbalan lain.
Salah satu sumberide tentang produk baru
dapat berasal dari perusahaan lain. Dalam hal ini, perusahaan dapat membeli
perusahaan lain yang telah mengembangkan produk baru. Prosedur tersebut
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu tidak mengeluarkan biaya-biaya pencarian,
penyaringan, pengujian, dan komersialisasi. Selain itu resikonya juga juga
kecil karena produk baru yang berhasil lolos dalam tahap-tahap siklus
pengembangan produk diharapkan dapat memberikan kepuasan pada konsumen.
4.
Jelaskan sumber ide dengan cara Lisensi dalam pengembangan Produk Baru ?
Jawab:
Mencari ide produk baru dengan cara lisensi
mempunyai keuntungan bagi perusahaan yang ingin menghindari biaya pengembangan
produk yang tinggi. Sebuah perusahaan yang berhasil menemukan produk baru
mungkin tidak berani menjual atau memasarkan. Kalau demikian, perusahaan
tersebut dapat menjual lisensinya kepada perusahaan lain. Besarnya pembayaran
yang diberikan oleh si pembeli lisensi dapat didasarkan pada dua faktor, yaitu
:
- Berdasarkan pada jumlah unit yang dibuat
- Berdasarkan pada persentase dari
penjualan
Selain faktor biaya, keuntungan lain dari
pembelian lisensi adalah terletak pada faktor waktu. Dengan membeli lisensi
dari perusahaan lain, perusahaan tidak perlu membuang-buang waktu untuk
mengembangkan produk yang sama. Sehingga waktu yang ada dapat digunakan untuk
memikirkan masalah – masalah lain yang berkaitan dengan produk baru tersebut,
yaitu : masalah kemasa, harga, promosi dan saluran distribusinya.
5.
Jelaskan tahapan penyaringan dalam menentukan suatu produk baru !
Jawab:
Tujuan utama dari proses penyaringan
adalah untuk membuang ide produk baru yang tidak selaras dengan tujuan atau
sumber-sumber dalam perusahaan. Dalam Prosedur penyaringan ini terdapat dua
tahap, yaitu :
a. Membuat suatu pendapat secara cepat
untuk melihat apakah ide tersebut sesuai dengan rencana perusahaan, keahlian
teknis dan kemampuan finansial yang ada. Penilaian ini dapat dibuat oleh
manajer dan staf ahli yang mengetahuinya sehingga kesalahan – kesalahan dapat
dihindari. Kesalahan – kesalahan yang harus dihindari dapat digolngkan ke dalam
dua golongan :
- Kesalahan membuang
Kesalahan membuang dapat terjadi apabila
perusahaan membuang atau menghilangkan ide-ide yang sebenarnya baik karena
tidak mengetahui pandangan dari pasar potensialnya. Kesalahan tersebut dapat
pula terjadi karena perusahaan tidak mengetahui segmen pasarnya secara tepat.
- Kesalahan melakukan
Kesalahan ini terjadi apabila perusahaan
memilih ide yang kurang baik untuk dikembangkan Dengan adanya kesalahan ini,
maka terdapat kemungkinan bagi perusahaan untuk tidak dapat menutup biaya
variabel, atau hanya dapat menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap,
atau dapat memperoleh laba tetapi masih jauh dibawah rate of return perusahaan.
b. Tahap kedua dalam proses penyaringan
adalah menentukan urutan – urutan ide yang lolos secara lebih terperinci dengan
mendasarkan pada faktor – faktor yang dianggap berkaitan dengan pengembangan
produk.
6.
Apa yang dimaksud Break-Even dan berikan contohnya ?
Jawab:
Salah satu pendekatan yang paling
sederhana untuk menilai usul produk baru adalah analisa break-even. Volume
break-even (Q) adalah jumlah unit yang harus dijual untuk menutup biaya tetap
dan biaya variabel dalam pengembangan dan produksi produk baru. Volume
break-even ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
dimana :
Q = Volume break-even
F = Biaya tetap tahunan
P = Harga jual rata-rata (per unit)
V = Biaya variabel rata-rata (per unit)
P – V = Marjin yang dihasilkan dari
penjualan setiap unit
Contoh :
Diperkirakan biaya tetap untuk riset dan
pengembangan, peralatan produksi, biaya distribusi dan periklanan bagi sebuah
produk baru adalah Rp 7.500.0000 per tahun. Jika produk tersebut dijual dengan
harga Rp 600.000 per unit, dan biaya variabel untuk tenaga kerja serta material
adalah Rp 350 per unit, maka berapakan volume break-evennya ?
Jadi, perusahaan harus menjual 30.000 unit
untuk menutup biaya tetapnya beserta sejumlah biaya variabel. Laba akan dapat
diperoleh apabila jumlah produk yang dijual lebih dari 30.000 unit.
7.
Apa yang dimaksud dengan Payack ?
Jawab:
Payback adalah sejumlah tahun/periode yang
mana perusahaan akan membayar kembali investasi untuk produk baru.
Payback biasanya dihitung dengan cara
membagi biaya total tetap dari suatu proyek (F), dengan estimasi kenaikan
tahunan dalam aliran kas (cash flow) yang dihasilkan oleh produk tersebut.
Pendekatan yang lebih baik adalah mencari payback period dengan mendasarkan
pada rumus :
Contoh :
Diperkirakan bahwa biaya tetap total untuk
produk baru adalah sebesar Rp 25.000.000 dan harga biaya variabel, serta jumlah
penjualan yang diharapkan dalam dilihat pada tabel di bawah. Dalam hal ini,
marjin kumulatif melebihi biaya tetap total pada tahun ketiga. Jadi payback
periode untuk produk baru tersebut adalah 3 tahun. Dengan cara yang sama
dapatlah diadakan pembandingan untuk proyek-proyek lain sesuai data yang ada
8.
Apa yang dimaksud tentang Return on Investment (ROI) dalam kaitannya dengan
pengembangan produk baru ?
Jawab:
Return on Investment (ROI) sering dipakai
dalam penilaian terhadap proyek baru karena dapat menyederhanakan pembandingan
diantara proyek-proyek yang ada. Pendekatan ini diterapkan dengan cara
mengestimasi return on investment untuk masing-masing produk baru dan
membandingkan hasilnya dengan proyek lain serta biaya modalnya (cost of
capital). Dalam hal ini, proyek yang dipilih adalah proyek yang mempunyai rate
of return tertinggi. Proyek dengan Rate of Return tertinggi tersebut akan lolos
ke tahap pengembangan dan pengujian dari program itu.
Return on Investment dapat dihitung dalam
beberapa macam cara tergantung pada perlakuan tentang depresiasi, pajak, dan
investasi. Metode yang paling popular adalah perbandingan antara penghasilan
tahunan rata-rata sesudah pajak dan depresiasi dengan investasi rata-rata. Ini
dapat dinyatakan dengan sebuah rumus :
dimana :
ROI = Return on Investment
E = Penghasilan tahunan rata-rata
I =
Investasi rata-rata yang diperlukan untuk sebuah proyek
Pendekatan ini memerlukan adanya estimasi
tentang kelangsungan hidup yang diharapkan dari produk tersebut dan pendapat
tentang kemungkinan penjualan serta biaya berkaitan dengan produk tersebut
setiap tahunnya.
9.
Jelaskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap Pengembangan dan
Pengujian suatu produk baru !
Jawab:
a. Pengujian Konsep
Tahap pertama dalam proses pengembangan
sering memasukkan kegiatan mengukur reaksi pembeli terhadap gambarang tentang
produk baru. Konsep yang ada dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan dan gambar,
dan kemudian diperlihatkan kepada sekelompok pembeli. Jika calon pembeli
tersebut bersedia akan membeli, mereka diminta untuk memberikan alasannya.
Setelah diadakan perubahan dan penyesuaian, konsep tersebut diuji lagi kepada
sekelompok konsumen yang lain. Dengan demikian konsep produk itu akan lebih
matang, sehingga produk sesungguhnya dapat terus dikembangkan.
b. Pengujian Laboratorium
Pengujian ini merupakan kegiatan yang
lebih bersifat teknis menyangkut segi-segi produknya (kualitas, pembungkusan,
model, dan sebagainya). Pengujian laboratorium yang dilakukan tidak terlepas
dari data atau informasi yang masuk dari konsumen. Segi kualitas misalnya tidak
mengabaikan standard kualitas yang telah ditentukan.
Segi pembungkus/kemasan yang akan dipakai
untuk produk baru dapat menonjolkan kepraktisan, perlindungan, atau bahkan
sebagai alat promosi. Perusahaan akan merasakan manfaat pembungkus/kemasan
sebagai alat promosi ini terutama apabila konsumen memilih sendiri produk yang
akan dibeli.
c. Tes Kesukaan Konsumen
Tes ini dilakukan untuk membandingkan
reaksi konsumen terhadap atribut atau tingkat kualitas barang yang berbeda.
Biasanya, dalam tes ini konsumen diberi beberapa contoh yang berbeda. Kemudian
ia diminta untuk memilih mana yang disukai serta diminta memberikan alasannya.
Dengan informasi tersebut perusahaan dapat mengembangkan produk baru.
Selera atau kesukaan konsumen ini sering
membantu dalam penentuan spesifikasi bagi produk baru karena standard produk
yang dikembangkan oleh teknisi laboratorium dapat berbeda dengan standard yang
lebih umum dari konsumen.
d. Pabrik Percontohan
Tahap selanjutnya dalam pengembangan ini
adalah membuat prototype. Pembuatan prototype tersebut juga memerlukan
pengaturan semua fasilitas pabrik meskipun pada suatu saat diubah kembali.
Diharapkan produk yang nantinya dibuat adalah persis sama dengan prototype
tersebut. Namun demikian dapat pula terjadi perubahan – perubahan sejauh
diperlukan.
10.
Mengapa Uji Pemasaran perlu dilakukan dalam pengembangan suatu produk baru ?
Jawab:
Pengujian pemasaran merupakan tahap
pengembangan produk yang dirancang untuk mengukur reaksi konsumen terhadap
produk baru itu dan dukungan mereka terhadap program pemasaran perusahaan di
daerah pasar tertentu. Pengujian pemasaran ini sering dilakukan apabila produk
baru tersebut sangat berbeda dari produk yang ada dan perusahaan tidak
mengetahui bagaimana mempromosikannya. Selain itu perusahaan juga belum
mengetahui apakah konsumen bersedia membeli.
Adapun alasan – alasan untuk mengadakan
pengujian pemasaran ini karena :
a. Untuk meningkatkan pengetahuan atau
mengetahui lebih dalam tentang potensi penjualannya.
b. Dipakai sebagai tes pendahuluan
terhadap alternatif rencana pemasarannya
c. Memberikan kemungkinan bagi perusahaan
untuk menemukan kesalahan – kesalahan yang terjadi pada tahap – tahap
sebelumnya.
d. Untuk mengetahui dengan segera tentang
masalah distribusi dari produk tersebut.
e. Untuk memahami lebih jauh mengenai
berbagai segmen yang ada dalam pasar.
11.
Jelaskan Prosedur dalam Mengadakan Tes Produk Baru !
Jawab:
Tes ini tidak selalu dilakukan oleh
perusahaan sendiri, tetapi perusahaan dapat menggunakan peneliti-peneliti
professional atau lembaga/konsultan lain. Cara ini ditempuh oleh perusahaan
yang biasanya tidak mampu atau belum berpengalaman untuk melakukan pengujian
pemasaran. Adapun prosedur-prosedur yang harus dilakukan dalam mengadakan tes ini
adalah :
a. Menentukan banyaknya daerah atau kota
yang akan di tes
Banyak – sedikitnya kota yang akan diuji
disesuaikan menurut dana yang tersedia.Perusahaan juga dapat berpegang pada
suatu prinsip bahwa manfaat yang akan diperoleh harus lebih besar dari
pengorbanan atau biayanya.
b. Memilih kota mana yang akan di tes
Kriteria yang dipakai untuk memilih kota
berbeda-beda di antara perusahaan-perusahaan. Kriteria tersebut dapat berupa :
- Jumlah penduduk
- Tingkat penghasilan
- Jumlah pedagang
- Jumlah media massa untuk menunjang
kegiatan promosi
Pemilihan ini ditujukan untuk mendapatkan
beberapa kota yang mempunyai kriteria sama atau hampir sama.
c. Menentukan lamanya waktu pengujian
Lamanya waktu pengujian dapat ditentukan
apakah beberapa bulan saja atau sampai beberapa tahun. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi lamanya waktu pengujian ini adalah :
- Siklus pembelian kembali produk
tersebut. Ada produk yang pembeliannya dilakukan tiga atau empat bulan sekali,
atau yang lain. Jadi lamanya pengujian harus lebih lama atau paling tidak sama
dengan tiga atau empat bulan tersebut.
- Tersedianya dana penelitian
- Kondisi persaingan
d. Mengumpulkan data
Data yang diperlukan dalam pengujian ini
antara lain :
- Data tentang pengiriman produk ke toko
pengecer, penyalur lain, atau konsumen yang ada di pasar (kota yang dipilih)
- Data tentang penjualan pada tingkat
ecera
- Data tentang karakteristik konsumen
termasuk pelanggan
- Data tentang sikap pembeli
- Data tentang efektivitas periklanan, dan
sebagainya.
e. Menentukan tindakan yang harus
dilakukan, sesudah mengadakan tes
Konsep pengujian pemasaran ini sangat
penting dan sangat membantu para manajer karena dapat mengurangi
ketidak-pastian waktu yang akan datang. Selain itu juga membuka jalan bagi
suksesnya produk baru. Penilaian terhadap alternatif program promosinya juga
lebih mudah. Selain hal-hal tersebut manajer akan mengetahui lebih pasti
tentang penjualan produknya dan potensi labanya.
12.
Apa yang dimaksud Komersialisasi dan apa tujuan dari komersialisasi tersebut ?
Jawab:
Komersialisasi adalah tahap memperkenalkan
produk baru kepada para penyalur dan kemudian kepada pembeli akhir dari produk
tersebut. Adapun tujuan dari tahap komersialisasi ini adalah :
- Mencari penyalur yang bersedia
menyalurkan serta memelihara sejumlah persediaan dari produk tersebut
- Membujuk konsumen akhir untuk bersedia
membeli produk tersebut.
loading...
No comments:
Post a Comment