Tuesday, 19 May 2020

Kumpulan Soal dan Jawaban Manajemen Pemasaran (Bagian I)

Kumpulan Soal dan Jawaban Manajemen Pemasaran (Bagian I)

1. Jelaskan pengertian pemasaran !
Jawab:
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

2. Jelaskan pengertian manajemen pemasaran !
Jawab:
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

3. Sebutkan 3 elemen pokok dalam konsep pemasaran !
Jawab:
a. Orientasi konsumen/pasar/pembeli.
b. Volume penjualan yang menguntungkan.
c. Koordinasi dan integrase seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

4. Mengapa koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran diperlukan dalam perusahan ?
Jawab:
Koordinasi dan integrase seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan perlu dilakukan untuk memberikan kepuasan konsumen. Juga untuk menghindari adanya pertentangan di dalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan pasarnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen.

5. Bagaimana pengaruh persaingan usaha terhadap volume penjualan ?
Jawab:
Umunnya dianggap bahwa semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix untuk penawaran yang ada, akan semakin besar pula penjualannya. Sebagai contoh, semakin banyak biaya periklanan, kunjungan penjualan, semakin rendah tingkat harga, dan semakin tinggi kualitasnya, maka akan semakin besar volume penjualannya. Tentu saja ada beberapa batasan yang perlu diketahui. Faktor-faktor pembatasa tersebut adalah :
- Adanya saingan yang dapat menghambat kemajuan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualannya.
- Efektivitas keputusan-keputusan marketing mix, dibandingkan dengan perusahaan saingan, dapat meningkatkan volume penjualannya.

6. Bagaimana efektivitas marketing mix dalam hubungannya dengan volume penjualan ?
Jawab:
Usaha-usaha/pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk marketing mixnya bukanlah satu syarat mutlak yang harus dipertimbangkan untuk menghasilkan volume penjualan, tetapi masih ada faktor lain. Faktor tersebut adalah efektivitas pengeluaran. Jadi menyangkut seberapa jauh efektivitas pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terhadap volume penjualannya. Sebagai contoh: dengan anggaran periklanan Rp 50.000 untuk suatu produk dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 300.000 kecuali kalau thema periklanan yang digunakan berbeda hanya menghasilkan penjualan Rp 250.000. Jika penggunaan 50 salesman dapat ditingkatkan efisiensinya, maka penjualan juga akan meningkat 20%. Penurunan harga 20% dapat menghasilkan tingkat penjualan lebih besar jika hal ini dilakukan dua bulan lebih awal.

7. Apa saja masalah pokok dalam Merumuskan Rencana Pemasaran ?
Jawab:
Masalah pokok dalam merumuskan rencana pemasaran, antara lain :
a. Target Penjualan
Rencana pemasaran itu dimulai dengan penentuan target penjualan pada setiap bagian yang ada di dalam perusahaan. Target penjualan tersebut ditetapkan berdasarkan analisa berbagai macam kemungkinan strategi pemasaran yang menguntungkan. Untuk itu perlu diadakan alokasi target penjualan pada daerah penjualan dan masing-masing salesman dengan memperhatikan penjualan masa lampau serta perkiraan potensinya. Biasanya ini disebut kuota penjualan.
b. Anggaran Pemasaran
Untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan pemasaran, perlu disusun anggara pemasaran yang menyuluruh. Biasanya anggaran pemasaran yang menyuluruh ini biasanya ditetapkan berdasarkan suatu persentase (%) dari target penjualan.
c. Alokasi Marketing Mix
Perusahaan harus menetepkan bagaimana cara mengalokasikan anggaran pemasaran untuk suatu produk ke berbagai alat pemasaran seperti periklanan, promosi penjualan dan personal selling.
Meskipun alat-alat tersebut sudah ditetapkan pada saat membuat strategi pemasaran, namun masih ada kemungkinan terjadi konflik antara setiap kegiatan di dalam pemasaran. Hal ini disebabkan karena setiap tugas itu selalu ada kaitannya dengan jumlah uang yang diperlukan.
d. Penetapan Harga
Penetapan harga ini merupakan satu elemen yang menghasilkan laba di dalam rencana pemasaran. Faktor-faktor yang mendasari penetapan harga harus dipertimbangkan pada saat permulaan bersama-sama dengan penyusunan strategi pemasaran Perusahaan harus menetapkan harga dan daftar harga sebelum diberikan potongan serta penghargaan (allowance). Dalam hal ini, bagian pemasaran perlu mempertimbangkan 3 elemen yang terdapat pada permintaan, yakni : tingkat, saat, dan sifat. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor biaya dan persaingan dalam menetapkan harga yang direncanakan.
e. Alokasi Anggaran Pemasaran pada Produk
Kebanyakan perusahaan itu tidak hanya menghasilkan satu macam produk saja, tetapi beberapa macam. Setiap tahun, perusahaan tersebut harus menghitung banyaknya uang yang dialokasikan pada masing-masing produknya. Dalam menentukan produk mana yang memerlukan tambahan anggaran pemasaran, dan produk mana yang perlu dikurangi anggarannya, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah :
- Jumlah product line
- Banyaknya product mix
- Jenis produk yang mempunyai permintaan cukup banyak baik pada saat sekarang maupun saat yang akan datang
- Jenis produk yang permintaanya sedikit.

8. Jelaskan perbedaan antara Strategi, Taktik dan Tujuan dalam Manajemen Pemasaran !
Jawab:
a. Tujuan
Pada dasarnya, tujuan perusahaan (yang menganut konsep pemasaran masyarakat) adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba, atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan.
b. Strategi
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Jadi, strategi ini dibuat berdasarkan suatu tujuan.
c. Taktik
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi/ Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Kalau diperhatikan, sebenarnya strategi itu mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan taktik.

9. Jelaskan elemen-elemen apa saja yang ada di dalam Strategi Pemasaran !
Jawab:
Elemen-elemen strategi pemasaran dilakukan dengan melakukan suatu riset pemasaran, kemudian manajer berusaha untuk menentukan konsumen manakah yang akan dituju. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai atau memilih konsumen tertentu sebagai sasarannya. Kemudian, manajer mengidentifikasikan keinginan mereka agar dapat menentukan kombinasi markting mix yang paling efektif. Dalam hal ini perlu juga memperhatikan berbagai macam faktor lingkungan (demografi, kondisi perekonomian, sosial dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi, serta persaingan), dan kekuatan serta kelemahan organisasi.

10. Apa yang Anda ketahui tentang Pasar dan Segementasi Pasar ?
Jawab:
- Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
- Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

11. Apa saja kriteria yang digunakan untuk melakukan Segmentasi Pasar ?

Jawab:
Dalam segmentasi pasar ini manajemen harus memiliki kriteria tertentu agar menempatkannya dalam posisi yang lebih baik. Adapun kriteria-kriteria yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar ini adalah :
- Faktor demografi, seperti : umum, kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan dan sebagainya.
- Tingkat penghasilan.
- Faktor sosiologis, seperti : kelompok budaya, klas-klas sosial, dan sebagainya.
- Faktor psikologis, seperti : kepribadian, sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya.

12. Sebutkan dan Jelaskan Syarat-Syarat untuk Mengadakan Segmentasi yang Efektif !
Jawab:
Diantara segmen pasar yang ada terdapat segmen yang menarik (attractive segment), yaitu segmen pasar yang belum terlayani, atau sudah terlayani tetapi kurang baik. Ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan untuk menunjang usaha segmentasi secara efektif, yaitu :
a. Measurability
Yaitu tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli, sejauh mana sifat-sifat tersebut dapat diukur. Misalnya untuk mengukur jumlah pembeli mobil yang pembeliannya didorong oleh pertimbangan-pertimbangan ekonomi ataukah status, ataukah kualitas.
b. Accessibility
Yaitu tingkat dimana perusahaan itu secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya. Misalnya kegiatan periklanannya, belum tentu sama antara segmen yang lama dengan segmen yang baru.
c. Substantiality
Yaitu suatu tingkat dimana segmen itu adalah luas dan cukup menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran tersendiri.

13.Jelaskan secara lengkap bagaimana klas sosial seseorang berpengaruh terhadap keputusan membeli sebuah produk barang atau jasa !
Faktor sosio-kebudayaan lain yang dapat mempengaruhi pandangan dan tingkah laku pembeli adalah klas sosial. Pada pokoknya, masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu:
- Golongan Atas; seperti pengusaha-pengusaha kaya, pejabat tinggi
- Golongan Menengah; seperti karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah
- Golongan Bawah; seperti buruh-buruh pabrik, pedagang kecil
Pembagian masyarakat ke dalam tiga golongan tersebut bersifat relatif karena sulit untuk dikuantitatifkan secara pasti. Dasar yang dipakai dalam penggolongan ini adalah tingkat pendapatan, macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal. Dalam kenyataan, masing-masing klas mempunyai tingkat kebahagiaan sendiri-sendiri. Oleh karena itu manajemen tidak dapat selalu menganggap bahwa klas atas lebih bahagia atau lebih superior daripada klas menengah dan klas rendah.
Keanggotaan seseorang dalam suatu klas dapat mempengaruhi perilakunya dalam pembelian. Pada umumnya seseorang dari golongan rendah akan menggunakan sejumlah uangnya dengan cermat dibandingkan orang lain dari golongan atas yang menggunakan uangnya dalam jumlah yang sama besar. Dalam memilih penjual misalnya, golongan atas lebih cenderung memasuki dan berbelanja di toko yang paling baik.

14. Jelaskan secara lengkap bagaimana keluarga berpengaruh terhadap keputusan membeli sebuah produk barang atau jasa !
Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal yang berbeda untuk membeli sesuatu, Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Anak-anak misalnya, tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka, tetapi menginginkan juga sesuatu yang lain. Apalagi anak-anak yang sudah besar, keinginan mereka semakin banyak. Namun demikian terdapat kebutuhan keluarga yang digunakan oleh seluruh anggota, seperti: mebel, televisi, kulkas, dan sebagainya.
Oleh karena itu manajer pemasaraan perlu mengetahui sebenarnya :
a. Siapa saja yang mempengaruhi keputusan untuk membeli
b. Siapa yang membuat keputusan untuk membeli
c. Siapa yang melakukan pembelian
d. Siapa pemakai produknya
Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Suatu saat seseorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi pada saat yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembelinya. Sering dijumpai bahwa keputusan untuk membeli dibuat bersama-sama antara suami dan istri, kadang-kadang anak juga termasuk, terutama untuk membeli kebutuhan seluruh keluarga.
Mengenai siapa yang melakukan pembelian, akan mempengaruhi politik pemasaran perusahaan dalam hal produk yang dihasilkannya, saluran distribusi, harga, dan promosinya.

15. Mengapa dalam merencanakan bisnis, perusahaan pelu melakukan ramalan penjualan ?
Jawab:
Ramalan penjualan yang tepat sangat diperlukan dalam setiap tahap perencanaan bisnis. Manajer pemasaran harus mempunyai ramalan penjualan. Ini dimaksudkan untuk :
- Menentukan kuota
- Dipakai sebagai pedoman di dalam pengembangan produk
- Merencanakan promosi
- Mengalokasikan tenaga kerja
Ramalan penjualan ini akan digunakan oleh beberapa bagian dalam perusahaan dan sangat membantu terhadap persiapan mereka. Biasanya, ramalan penjualan ini dibuat untuk suatu jangka waktu tertentu, apakah satu tahun atau lima tahun mendatang. Dapat pula ramalan penjualan ini dibuat untuk satu bulan atau mungkin lebih dari lima tahun. Meskipun banyak perusahaan yang membuat ramalan penjualan tahunan, tetapi dapat pula dipecah-pecah menjadi ramalan bulanan atau kuartalan.

16. Jelaskan Metode-Metode yang digunakan dalam Meramalkan Penjualan !
Jawab:
Metode-metode peramalan penjualan yang dapat dipakai ada beberapa macam, yakni :
a. Pendapat Manajer
Pendapat Manajer ini merupakan salah satu teknik peramalan yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Teknik tersebut melibatkan pengumpulan pendapat dari sekolompok manajer yang sudah berpengalaman. Nampaknya, para pengusaha disini lebih mengutamakan seni menaksirnya daripada analisa data secara statistik. Bagaimanapun, pendapat manajer ini bersifat subjektif sehingga ramalan yang dibuat dapat terlau tinggi atau terlalu rendah.
b. Pendapat Salesman
Metode peramalan dengan menggunakan pendapat salesman ini berbeda dengan metode pendapat manajer. Disini, seseorang salesman dapat meramalkan volume penjualan untuk pembeli-pembeli yang berada di daerah operasinya. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang industri (seperti mesin-mesin) karena jumlah pembelinya lebih terbatas, dan disamping itu salesman mempunyai posisi yang baik untuk mengetahui keinginan pembeli.
Seperti halnya dengan pendapat manajer, pendapat salesman ini juga bersifat subjektif. Jadi, ramalan yang dibuatnya dapat tetrlalu tinggi. Ini semua tidak terlepas dari masalah peningkatan posisi salesman dalam manajemen perusahaan, disamping juga masalah insentif yang akan diterimanya. Semakin besar volume penjualan yang dapat dicapai, berarti semakin tinggi pula insentifnya.
c. Survey Niat Pembeli
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai sejumlah pembeli untuk mendapatkan informasi tentang jumlah dan jenis produk yang diharapkan akan mereka beli untuk masa yang akan datang. Disini dapat dibuat suatu estimasi tentang permintaan suatu produk secara keseluruhan. Sedangkan ramalan penjualan perusahaan dapat ditentukan menurut persentase tertentu (besarnya market share) dari permintaan total tersebut.
Pelaksanaan survey niat pembeli ini sering memerlukan waktu lama dan biaya mahal. Selain itu juga selalu ada pertanyaan, apakah orang-orang yang diwawancarai tersebut betul-betul akan membeli suatu produk. Metode ini lebih cocok diterapkan pada pasar industri karena jumlahnya relatif lebih sedikit daripada pasar konsumsi; juga mempunyai keinginan yang lebih spesifik. Sedangkan untuk pasar konsumen, metode ini lebih mudah diterapkan untuk meramalkan penjualan barang-barang tahan lama.
d. Model Matematis
Model matematis ini tidak begitu banyak digunakan karena disamping mahal, juga sangat kompleks. Model peramalan ini biasanya menggunakan kombinasi dari beberapa variabel dalam bentuk persamaan sehingga sering diperlukan komputer dan tenaga-tenaga yang ahli. Namun kita dapat melihat adanya keuntungan dalam penggunaan model matematis, yakni tidak memerlukan waktu lama (karena menggunakan komputer) dan hasilnya lebih akurat.
e. Analisa Time Series
Analisa Time Series ini dapat digunakan untuk membuat suatu ramalan untuk masa mendatang dengan mendasarkan pada data penjualan yang lampau. Metode ini menganggap bahwa ada hubungan yang penting antara waktu dengan variabel-variabel lain. Salah satu metode paling sederhana dalam analisa time series adalah moving average (rata-rata bergerak).
Dalam moving average ini analis menghitung volume rata-rata yang dicapai dalam beberapa periode belakangan ini dan menggunakannya untuk membuat ramalan periode mendatang. Metode ini menganggap bahwa keadaan yang akan datang itu akan merupakan suatu rata-rata dari apa yang telah dicapai di masa lampau. Moving average ini dapat menunjukkan ramalan yang baik dilaman penjualannya stabil.
f. Metode Regresi
Ramalan penjualan sering dibuat dengan menggunakan persamaan-persamaan yang memperlihatkan bagaimana permintaan itu dikaitkan dengan faktor-faktor penentuannya. Hubungan tersebut dapat dijumpai dalam penggunaan analisa statistik yang disebut analisa regresi. Dalam hal ini, kita dapat melihat pengaruh dari variabel-variabel penentu terhadap permintaan Salah satu kebaikannya adalah mempunyai kemampuan untuk mengasimilasi sejumlah besar data.

17. Apa yang dimaksud dengan Ramalan Penjualan, Ramalan Pasar, dan Potensi Pasar ?
Jawab:
- Ramalan Penjualan adalah tingkat penjualan yang diharapkan dapat dicapai pada masa yang akan datang dengan mendasarkan pada data penjualan riil di masa lampau.
- Ramalan Pasar adalah tingkat penjualan yang diharapkan akan terjadi dalam praktek-praktek industri yang ada. Jika praktek industri yang ada tidak memadai; seperti kurangnya jumlah persediaan, promosinya tidak dapat mencapai pembeli potensial, maka beberapa pembeli potensial tersebut tidak akan membeli suatu produk.
- Potensi Pasar adalah jumlah penjualan yang dapat direalisir di suatu daerah geografi pada suatu saat jika industri tersebut mampu mengembangkan seluruh permintaan untuk suatu produk tertentu.

18. Apa yang dimaksud dengan Produk ?
Jawab:
Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

19. Jelaskan Penggolongan Barang Berdasarkan Kepuasan Segera dan Kesejahteraan Konsumen Jangka Panjang !
Jawab:
Dalam penggolongan ini dapat dibuat tingkatan-tingkatanpada kedua dimensi yang ada (tinggi dan rendah). Setiap kombinasi dari tingkatan dimensi tersebut akan menciptakan golongan produk tersendiri. Produk dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu :
a. Barang yang bermanfaat (Salutory Product), yaitu barang yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalnya : deterjen dengan fosfat rendah.
b. Barang yang kurang sempurna (Deficient Product), yaitu barang yang tidak mempunyai baik daya penarik yang tinggi maupun kualitas yang bermanfaat.
c. Barang yang menyenangkan (Pleasing Product), yaitu barang yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. Termasuk dalam golongan ini adalah rokok.
d. Barang yang sangat diperlukan (Desirable Product), yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat bermanfaat dalam jangka panjang, seperti: makanan yang bergizi tinggi.

20. Jelaskan tahapan penyaringan dalam menentukan suatu produk baru !
Jawab:
Tujuan utama dari proses penyaringan adalah untuk membuang ide produk baru yang tidak selaras dengan tujuan atau sumber-sumber dalam perusahaan. Dalam Prosedur penyaringan ini terdapat dua tahap, yaitu :
a. Membuat suatu pendapat secara cepat untuk melihat apakah ide tersebut sesuai dengan rencana perusahaan, keahlian teknis dan kemampuan finansial yang ada. Penilaian ini dapat dibuat oleh manajer dan staf ahli yang mengetahuinya sehingga kesalahan – kesalahan dapat dihindari. Kesalahan – kesalahan yang harus dihindari dapat digolngkan ke dalam dua golongan :
- Kesalahan membuang
Kesalahan membuang dapat terjadi apabila perusahaan membuang atau menghilangkan ide-ide yang sebenarnya baik karena tidak mengetahui pandangan dari pasar potensialnya. Kesalahan tersebut dapat pula terjadi karena perusahaan tidak mengetahui segmen pasarnya secara tepat.
- Kesalahan melakukan
Kesalahan ini terjadi apabila perusahaan memilih ide yang kurang baik untuk dikembangkan Dengan adanya kesalahan ini, maka terdapat kemungkinan bagi perusahaan untuk tidak dapat menutup biaya variabel, atau hanya dapat menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, atau dapat memperoleh laba tetapi masih jauh dibawah rate of return perusahaan.
b. Tahap kedua dalam proses penyaringan adalah menentukan urutan – urutan ide yang lolos secara lebih terperinci dengan mendasarkan pada faktor – faktor yang dianggap berkaitan dengan pengembangan produk.

21. Apa yang dimaksud Break-Even dan berikan contohnya ?
Jawab:
Salah satu pendekatan yang paling sederhana untuk menilai usul produk baru adalah analisa break-even. Volume break-even (Q) adalah jumlah unit yang harus dijual untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel dalam pengembangan dan produksi produk baru. Volume break-even ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

dimana :
Q = Volume break-even
F = Biaya tetap tahunan
P = Harga jual rata-rata (per unit)
V = Biaya variabel rata-rata (per unit)
P – V = Marjin yang dihasilkan dari penjualan setiap unit

Contoh :
Diperkirakan biaya tetap untuk riset dan pengembangan, peralatan produksi, biaya distribusi dan periklanan bagi sebuah produk baru adalah Rp 7.500.0000 per tahun. Jika produk tersebut dijual dengan harga Rp 600.000 per unit, dan biaya variabel untuk tenaga kerja serta material adalah Rp 350 per unit, maka berapakan volume break-evennya ?

Jadi, perusahaan harus menjual 30.000 unit untuk menutup biaya tetapnya beserta sejumlah biaya variabel. Laba akan dapat diperoleh apabila jumlah produk yang dijual lebih dari 30.000 unit.

22. Apa yang dimaksud dengan Payack ?
Jawab:
Payback adalah sejumlah tahun/periode yang mana perusahaan akan membayar kembali investasi untuk produk baru.
Payback biasanya dihitung dengan cara membagi biaya total tetap dari suatu proyek (F), dengan estimasi kenaikan tahunan dalam aliran kas (cash flow) yang dihasilkan oleh produk tersebut. Pendekatan yang lebih baik adalah mencari payback period dengan mendasarkan pada rumus :

Contoh :
Diperkirakan bahwa biaya tetap total untuk produk baru adalah sebesar Rp 25.000.000 dan harga biaya variabel, serta jumlah penjualan yang diharapkan dalam dilihat pada tabel di bawah. Dalam hal ini, marjin kumulatif melebihi biaya tetap total pada tahun ketiga. Jadi payback periode untuk produk baru tersebut adalah 3 tahun. Dengan cara yang sama dapatlah diadakan pembandingan untuk proyek-proyek lain sesuai data yang ada

23. Apa yang dimaksud tentang Return on Investment (ROI) dalam kaitannya dengan pengembangan produk baru ?
Jawab:
Return on Investment (ROI) sering dipakai dalam penilaian terhadap proyek baru karena dapat menyederhanakan pembandingan diantara proyek-proyek yang ada. Pendekatan ini diterapkan dengan cara mengestimasi return on investment untuk masing-masing produk baru dan membandingkan hasilnya dengan proyek lain serta biaya modalnya (cost of capital). Dalam hal ini, proyek yang dipilih adalah proyek yang mempunyai rate of return tertinggi. Proyek dengan Rate of Return tertinggi tersebut akan lolos ke tahap pengembangan dan pengujian dari program itu.
Return on Investment dapat dihitung dalam beberapa macam cara tergantung pada perlakuan tentang depresiasi, pajak, dan investasi. Metode yang paling popular adalah perbandingan antara penghasilan tahunan rata-rata sesudah pajak dan depresiasi dengan investasi rata-rata. Ini dapat dinyatakan dengan sebuah rumus :

dimana :
ROI = Return on Investment
E = Penghasilan tahunan rata-rata
I  = Investasi rata-rata yang diperlukan untuk sebuah proyek

Pendekatan ini memerlukan adanya estimasi tentang kelangsungan hidup yang diharapkan dari produk tersebut dan pendapat tentang kemungkinan penjualan serta biaya berkaitan dengan produk tersebut setiap tahunnya. 

loading...

No comments:

Post a Comment