Kumpulan Soal dan Jawaban Manajemen Pemasaran (Bagian I)
1.
Jelaskan pengertian pemasaran !
Jawab:
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
2.
Jelaskan pengertian manajemen pemasaran !
Jawab:
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk
mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai
tujuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta
menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk
memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.
3.
Sebutkan 3 elemen pokok dalam konsep pemasaran !
Jawab:
a. Orientasi konsumen/pasar/pembeli.
b. Volume penjualan yang menguntungkan.
c. Koordinasi dan integrase seluruh
kegiatan pemasaran dalam perusahaan.
4.
Mengapa koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran diperlukan dalam
perusahan ?
Jawab:
Koordinasi dan integrase seluruh kegiatan
pemasaran dalam perusahaan perlu dilakukan untuk memberikan kepuasan konsumen.
Juga untuk menghindari adanya pertentangan di dalam perusahaan maupun antara
perusahaan dengan pasarnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan
setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang
terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen.
5.
Bagaimana pengaruh persaingan usaha terhadap volume penjualan ?
Jawab:
Umunnya dianggap bahwa semakin besar
usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix untuk penawaran yang ada, akan
semakin besar pula penjualannya. Sebagai contoh, semakin banyak biaya
periklanan, kunjungan penjualan, semakin rendah tingkat harga, dan semakin
tinggi kualitasnya, maka akan semakin besar volume penjualannya. Tentu saja ada
beberapa batasan yang perlu diketahui. Faktor-faktor pembatasa tersebut adalah
:
- Adanya saingan yang dapat menghambat
kemajuan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualannya.
- Efektivitas keputusan-keputusan
marketing mix, dibandingkan dengan perusahaan saingan, dapat meningkatkan
volume penjualannya.
6.
Bagaimana efektivitas marketing mix dalam hubungannya dengan volume penjualan ?
Jawab:
Usaha-usaha/pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan untuk marketing mixnya bukanlah satu syarat mutlak yang harus
dipertimbangkan untuk menghasilkan volume penjualan, tetapi masih ada faktor
lain. Faktor tersebut adalah efektivitas pengeluaran. Jadi menyangkut seberapa
jauh efektivitas pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terhadap volume
penjualannya. Sebagai contoh: dengan anggaran periklanan Rp 50.000 untuk suatu
produk dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp 300.000 kecuali kalau thema
periklanan yang digunakan berbeda hanya menghasilkan penjualan Rp 250.000. Jika
penggunaan 50 salesman dapat ditingkatkan efisiensinya, maka penjualan juga
akan meningkat 20%. Penurunan harga 20% dapat menghasilkan tingkat penjualan
lebih besar jika hal ini dilakukan dua bulan lebih awal.
7.
Apa saja masalah pokok dalam Merumuskan Rencana Pemasaran ?
Jawab:
Masalah pokok dalam merumuskan rencana
pemasaran, antara lain :
a. Target Penjualan
Rencana pemasaran itu dimulai dengan
penentuan target penjualan pada setiap bagian yang ada di dalam perusahaan.
Target penjualan tersebut ditetapkan berdasarkan analisa berbagai macam
kemungkinan strategi pemasaran yang menguntungkan. Untuk itu perlu diadakan
alokasi target penjualan pada daerah penjualan dan masing-masing salesman
dengan memperhatikan penjualan masa lampau serta perkiraan potensinya. Biasanya
ini disebut kuota penjualan.
b. Anggaran Pemasaran
Untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan
pemasaran, perlu disusun anggara pemasaran yang menyuluruh. Biasanya anggaran
pemasaran yang menyuluruh ini biasanya ditetapkan berdasarkan suatu persentase
(%) dari target penjualan.
c. Alokasi Marketing Mix
Perusahaan harus menetepkan bagaimana cara
mengalokasikan anggaran pemasaran untuk suatu produk ke berbagai alat pemasaran
seperti periklanan, promosi penjualan dan personal selling.
Meskipun alat-alat tersebut sudah
ditetapkan pada saat membuat strategi pemasaran, namun masih ada kemungkinan
terjadi konflik antara setiap kegiatan di dalam pemasaran. Hal ini disebabkan
karena setiap tugas itu selalu ada kaitannya dengan jumlah uang yang
diperlukan.
d. Penetapan Harga
Penetapan harga ini merupakan satu elemen
yang menghasilkan laba di dalam rencana pemasaran. Faktor-faktor yang mendasari
penetapan harga harus dipertimbangkan pada saat permulaan bersama-sama dengan
penyusunan strategi pemasaran Perusahaan harus menetapkan harga dan daftar
harga sebelum diberikan potongan serta penghargaan (allowance). Dalam hal ini,
bagian pemasaran perlu mempertimbangkan 3 elemen yang terdapat pada permintaan,
yakni : tingkat, saat, dan sifat. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor
biaya dan persaingan dalam menetapkan harga yang direncanakan.
e. Alokasi Anggaran Pemasaran pada Produk
Kebanyakan perusahaan itu tidak hanya
menghasilkan satu macam produk saja, tetapi beberapa macam. Setiap tahun,
perusahaan tersebut harus menghitung banyaknya uang yang dialokasikan pada
masing-masing produknya. Dalam menentukan produk mana yang memerlukan tambahan
anggaran pemasaran, dan produk mana yang perlu dikurangi anggarannya, perusahaan
harus mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah :
- Jumlah product line
- Banyaknya product mix
- Jenis produk yang mempunyai permintaan
cukup banyak baik pada saat sekarang maupun saat yang akan datang
- Jenis produk yang permintaanya sedikit.
8.
Jelaskan perbedaan antara Strategi, Taktik dan Tujuan dalam Manajemen Pemasaran
!
Jawab:
a. Tujuan
Pada dasarnya, tujuan perusahaan (yang
menganut konsep pemasaran masyarakat) adalah memberikan kepuasan kepada pembeli
dan masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba,
atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan.
b. Strategi
Strategi adalah suatu rencana yang
diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin
mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan
tersebut dapat berbeda. Jadi, strategi ini dibuat berdasarkan suatu tujuan.
c. Taktik
Taktik adalah tahap-tahap atau
langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi/ Jika
manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia berada dalam posisi
untuk menentukan taktik.
Kalau diperhatikan, sebenarnya strategi
itu mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan taktik.
9.
Jelaskan elemen-elemen apa saja yang ada di dalam Strategi Pemasaran !
Jawab:
Elemen-elemen strategi pemasaran dilakukan
dengan melakukan suatu riset pemasaran, kemudian manajer berusaha untuk
menentukan konsumen manakah yang akan dituju. Ini berarti bahwa perusahaan
mempunyai atau memilih konsumen tertentu sebagai sasarannya. Kemudian, manajer
mengidentifikasikan keinginan mereka agar dapat menentukan kombinasi markting
mix yang paling efektif. Dalam hal ini perlu juga memperhatikan berbagai macam
faktor lingkungan (demografi, kondisi perekonomian, sosial dan kebudayaan,
politik dan hukum, teknologi, serta persaingan), dan kekuatan serta kelemahan
organisasi.
10.
Apa yang Anda ketahui tentang Pasar dan Segementasi Pasar ?
Jawab:
- Pasar adalah orang-orang yang mempunyai
keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya.
- Segmentasi Pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam
satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
11.
Apa saja kriteria yang digunakan untuk melakukan Segmentasi Pasar ?
Jawab:
Dalam segmentasi pasar ini manajemen harus
memiliki kriteria tertentu agar menempatkannya dalam posisi yang lebih baik.
Adapun kriteria-kriteria yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar ini adalah :
- Faktor demografi, seperti : umum,
kepadatan penduduk, jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan dan sebagainya.
- Tingkat penghasilan.
- Faktor sosiologis, seperti : kelompok
budaya, klas-klas sosial, dan sebagainya.
- Faktor psikologis, seperti : kepribadian,
sikap, manfaat produk yang diinginkan, dan sebagainya.
12.
Sebutkan dan Jelaskan Syarat-Syarat untuk Mengadakan Segmentasi yang Efektif !
Jawab:
Diantara segmen pasar yang ada terdapat
segmen yang menarik (attractive segment), yaitu segmen pasar yang belum
terlayani, atau sudah terlayani tetapi kurang baik. Ada tiga faktor yang harus
dipertimbangkan untuk menunjang usaha segmentasi secara efektif, yaitu :
a. Measurability
Yaitu tingkat informasi yang ada mengenai
sifat-sifat pembeli, sejauh mana sifat-sifat tersebut dapat diukur. Misalnya
untuk mengukur jumlah pembeli mobil yang pembeliannya didorong oleh
pertimbangan-pertimbangan ekonomi ataukah status, ataukah kualitas.
b. Accessibility
Yaitu tingkat dimana perusahaan itu secara
efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya.
Misalnya kegiatan periklanannya, belum tentu sama antara segmen yang lama
dengan segmen yang baru.
c. Substantiality
Yaitu suatu tingkat dimana segmen itu
adalah luas dan cukup menguntungkan untuk melakukan kegiatan pemasaran
tersendiri.
13.Jelaskan
secara lengkap bagaimana klas sosial seseorang berpengaruh terhadap keputusan
membeli sebuah produk barang atau jasa !
Faktor sosio-kebudayaan lain yang dapat
mempengaruhi pandangan dan tingkah laku pembeli adalah klas sosial. Pada
pokoknya, masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu:
- Golongan Atas; seperti
pengusaha-pengusaha kaya, pejabat tinggi
- Golongan Menengah; seperti karyawan
instansi pemerintah, pengusaha menengah
- Golongan Bawah; seperti buruh-buruh
pabrik, pedagang kecil
Pembagian masyarakat ke dalam tiga
golongan tersebut bersifat relatif karena sulit untuk dikuantitatifkan secara
pasti. Dasar yang dipakai dalam penggolongan ini adalah tingkat pendapatan,
macam perumahan, dan lokasi tempat tinggal. Dalam kenyataan, masing-masing klas
mempunyai tingkat kebahagiaan sendiri-sendiri. Oleh karena itu manajemen tidak
dapat selalu menganggap bahwa klas atas lebih bahagia atau lebih superior
daripada klas menengah dan klas rendah.
Keanggotaan seseorang dalam suatu klas
dapat mempengaruhi perilakunya dalam pembelian. Pada umumnya seseorang dari
golongan rendah akan menggunakan sejumlah uangnya dengan cermat dibandingkan
orang lain dari golongan atas yang menggunakan uangnya dalam jumlah yang sama
besar. Dalam memilih penjual misalnya, golongan atas lebih cenderung memasuki
dan berbelanja di toko yang paling baik.
14.
Jelaskan secara lengkap bagaimana keluarga berpengaruh terhadap keputusan
membeli sebuah produk barang atau jasa !
Dalam keluarga, masing-masing anggota
dapat berbuat hal yang berbeda untuk membeli sesuatu, Setiap anggota keluarga
memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Anak-anak misalnya, tidak selalu
menerima apa saja dari orang tua mereka, tetapi menginginkan juga sesuatu yang
lain. Apalagi anak-anak yang sudah besar, keinginan mereka semakin banyak.
Namun demikian terdapat kebutuhan keluarga yang digunakan oleh seluruh anggota,
seperti: mebel, televisi, kulkas, dan sebagainya.
Oleh karena itu manajer pemasaraan perlu
mengetahui sebenarnya :
a. Siapa saja yang mempengaruhi keputusan
untuk membeli
b. Siapa yang membuat keputusan untuk
membeli
c. Siapa yang melakukan pembelian
d. Siapa pemakai produknya
Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh
orang yang berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang.
Suatu saat seseorang anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil
keputusan, tetapi pada saat yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembelinya.
Sering dijumpai bahwa keputusan untuk membeli dibuat bersama-sama antara suami
dan istri, kadang-kadang anak juga termasuk, terutama untuk membeli kebutuhan
seluruh keluarga.
Mengenai siapa yang melakukan pembelian,
akan mempengaruhi politik pemasaran perusahaan dalam hal produk yang
dihasilkannya, saluran distribusi, harga, dan promosinya.
15.
Mengapa dalam merencanakan bisnis, perusahaan pelu melakukan ramalan penjualan
?
Jawab:
Ramalan penjualan yang tepat sangat
diperlukan dalam setiap tahap perencanaan bisnis. Manajer pemasaran harus
mempunyai ramalan penjualan. Ini dimaksudkan untuk :
- Menentukan kuota
- Dipakai sebagai pedoman di dalam
pengembangan produk
- Merencanakan promosi
- Mengalokasikan tenaga kerja
Ramalan penjualan ini akan digunakan oleh
beberapa bagian dalam perusahaan dan sangat membantu terhadap persiapan mereka.
Biasanya, ramalan penjualan ini dibuat untuk suatu jangka waktu tertentu,
apakah satu tahun atau lima tahun mendatang. Dapat pula ramalan penjualan ini
dibuat untuk satu bulan atau mungkin lebih dari lima tahun. Meskipun banyak
perusahaan yang membuat ramalan penjualan tahunan, tetapi dapat pula
dipecah-pecah menjadi ramalan bulanan atau kuartalan.
16.
Jelaskan Metode-Metode yang digunakan dalam Meramalkan Penjualan !
Jawab:
Metode-metode peramalan penjualan yang
dapat dipakai ada beberapa macam, yakni :
a. Pendapat Manajer
Pendapat Manajer ini merupakan salah satu
teknik peramalan yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Teknik
tersebut melibatkan pengumpulan pendapat dari sekolompok manajer yang sudah
berpengalaman. Nampaknya, para pengusaha disini lebih mengutamakan seni
menaksirnya daripada analisa data secara statistik. Bagaimanapun, pendapat
manajer ini bersifat subjektif sehingga ramalan yang dibuat dapat terlau tinggi
atau terlalu rendah.
b. Pendapat Salesman
Metode peramalan dengan menggunakan
pendapat salesman ini berbeda dengan metode pendapat manajer. Disini, seseorang
salesman dapat meramalkan volume penjualan untuk pembeli-pembeli yang berada di
daerah operasinya. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang industri (seperti mesin-mesin) karena jumlah pembelinya
lebih terbatas, dan disamping itu salesman mempunyai posisi yang baik untuk
mengetahui keinginan pembeli.
Seperti halnya dengan pendapat manajer,
pendapat salesman ini juga bersifat subjektif. Jadi, ramalan yang dibuatnya
dapat tetrlalu tinggi. Ini semua tidak terlepas dari masalah peningkatan posisi
salesman dalam manajemen perusahaan, disamping juga masalah insentif yang akan
diterimanya. Semakin besar volume penjualan yang dapat dicapai, berarti semakin
tinggi pula insentifnya.
c. Survey Niat Pembeli
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai
sejumlah pembeli untuk mendapatkan informasi tentang jumlah dan jenis produk
yang diharapkan akan mereka beli untuk masa yang akan datang. Disini dapat
dibuat suatu estimasi tentang permintaan suatu produk secara keseluruhan.
Sedangkan ramalan penjualan perusahaan dapat ditentukan menurut persentase
tertentu (besarnya market share) dari permintaan total tersebut.
Pelaksanaan survey niat pembeli ini sering
memerlukan waktu lama dan biaya mahal. Selain itu juga selalu ada pertanyaan,
apakah orang-orang yang diwawancarai tersebut betul-betul akan membeli suatu
produk. Metode ini lebih cocok diterapkan pada pasar industri karena jumlahnya
relatif lebih sedikit daripada pasar konsumsi; juga mempunyai keinginan yang
lebih spesifik. Sedangkan untuk pasar konsumen, metode ini lebih mudah
diterapkan untuk meramalkan penjualan barang-barang tahan lama.
d. Model Matematis
Model matematis ini tidak begitu banyak
digunakan karena disamping mahal, juga sangat kompleks. Model peramalan ini
biasanya menggunakan kombinasi dari beberapa variabel dalam bentuk persamaan
sehingga sering diperlukan komputer dan tenaga-tenaga yang ahli. Namun kita
dapat melihat adanya keuntungan dalam penggunaan model matematis, yakni tidak
memerlukan waktu lama (karena menggunakan komputer) dan hasilnya lebih akurat.
e. Analisa Time Series
Analisa Time Series ini dapat digunakan
untuk membuat suatu ramalan untuk masa mendatang dengan mendasarkan pada data
penjualan yang lampau. Metode ini menganggap bahwa ada hubungan yang penting
antara waktu dengan variabel-variabel lain. Salah satu metode paling sederhana
dalam analisa time series adalah moving average (rata-rata bergerak).
Dalam moving average ini analis menghitung
volume rata-rata yang dicapai dalam beberapa periode belakangan ini dan
menggunakannya untuk membuat ramalan periode mendatang. Metode ini menganggap
bahwa keadaan yang akan datang itu akan merupakan suatu rata-rata dari apa yang
telah dicapai di masa lampau. Moving average ini dapat menunjukkan ramalan yang
baik dilaman penjualannya stabil.
f. Metode Regresi
Ramalan penjualan sering dibuat dengan
menggunakan persamaan-persamaan yang memperlihatkan bagaimana permintaan itu
dikaitkan dengan faktor-faktor penentuannya. Hubungan tersebut dapat dijumpai
dalam penggunaan analisa statistik yang disebut analisa regresi. Dalam hal ini,
kita dapat melihat pengaruh dari variabel-variabel penentu terhadap permintaan
Salah satu kebaikannya adalah mempunyai kemampuan untuk mengasimilasi sejumlah
besar data.
17.
Apa yang dimaksud dengan Ramalan Penjualan, Ramalan Pasar, dan Potensi Pasar ?
Jawab:
- Ramalan Penjualan adalah tingkat
penjualan yang diharapkan dapat dicapai pada masa yang akan datang dengan
mendasarkan pada data penjualan riil di masa lampau.
- Ramalan Pasar adalah tingkat penjualan
yang diharapkan akan terjadi dalam praktek-praktek industri yang ada. Jika
praktek industri yang ada tidak memadai; seperti kurangnya jumlah persediaan,
promosinya tidak dapat mencapai pembeli potensial, maka beberapa pembeli
potensial tersebut tidak akan membeli suatu produk.
- Potensi Pasar adalah jumlah penjualan
yang dapat direalisir di suatu daerah geografi pada suatu saat jika industri tersebut
mampu mengembangkan seluruh permintaan untuk suatu produk tertentu.
18.
Apa yang dimaksud dengan Produk ?
Jawab:
Produk adalah suatu sifat yang kompleks
baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga,
prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang
diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
19.
Jelaskan Penggolongan Barang Berdasarkan Kepuasan Segera dan Kesejahteraan
Konsumen Jangka Panjang !
Jawab:
Dalam penggolongan ini dapat dibuat
tingkatan-tingkatanpada kedua dimensi yang ada (tinggi dan rendah). Setiap
kombinasi dari tingkatan dimensi tersebut akan menciptakan golongan produk
tersendiri. Produk dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu :
a. Barang yang bermanfaat (Salutory
Product), yaitu barang yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat
memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalnya :
deterjen dengan fosfat rendah.
b. Barang yang kurang sempurna (Deficient
Product), yaitu barang yang tidak mempunyai baik daya penarik yang tinggi
maupun kualitas yang bermanfaat.
c. Barang yang menyenangkan (Pleasing
Product), yaitu barang yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat
berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. Termasuk dalam golongan ini
adalah rokok.
d. Barang yang sangat diperlukan
(Desirable Product), yaitu barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera
dan sangat bermanfaat dalam jangka panjang, seperti: makanan yang bergizi
tinggi.
20.
Jelaskan tahapan penyaringan dalam menentukan suatu produk baru !
Jawab:
Tujuan utama dari proses penyaringan
adalah untuk membuang ide produk baru yang tidak selaras dengan tujuan atau
sumber-sumber dalam perusahaan. Dalam Prosedur penyaringan ini terdapat dua
tahap, yaitu :
a. Membuat suatu pendapat secara cepat
untuk melihat apakah ide tersebut sesuai dengan rencana perusahaan, keahlian
teknis dan kemampuan finansial yang ada. Penilaian ini dapat dibuat oleh
manajer dan staf ahli yang mengetahuinya sehingga kesalahan – kesalahan dapat
dihindari. Kesalahan – kesalahan yang harus dihindari dapat digolngkan ke dalam
dua golongan :
- Kesalahan membuang
Kesalahan membuang dapat terjadi apabila
perusahaan membuang atau menghilangkan ide-ide yang sebenarnya baik karena
tidak mengetahui pandangan dari pasar potensialnya. Kesalahan tersebut dapat
pula terjadi karena perusahaan tidak mengetahui segmen pasarnya secara tepat.
- Kesalahan melakukan
Kesalahan ini terjadi apabila perusahaan
memilih ide yang kurang baik untuk dikembangkan Dengan adanya kesalahan ini,
maka terdapat kemungkinan bagi perusahaan untuk tidak dapat menutup biaya
variabel, atau hanya dapat menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap,
atau dapat memperoleh laba tetapi masih jauh dibawah rate of return perusahaan.
b. Tahap kedua dalam proses penyaringan
adalah menentukan urutan – urutan ide yang lolos secara lebih terperinci dengan
mendasarkan pada faktor – faktor yang dianggap berkaitan dengan pengembangan
produk.
21.
Apa yang dimaksud Break-Even dan berikan contohnya ?
Jawab:
Salah satu pendekatan yang paling
sederhana untuk menilai usul produk baru adalah analisa break-even. Volume
break-even (Q) adalah jumlah unit yang harus dijual untuk menutup biaya tetap
dan biaya variabel dalam pengembangan dan produksi produk baru. Volume
break-even ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
dimana :
Q = Volume break-even
F = Biaya tetap tahunan
P = Harga jual rata-rata (per unit)
V = Biaya variabel rata-rata (per unit)
P – V = Marjin yang dihasilkan dari penjualan
setiap unit
Contoh :
Diperkirakan biaya tetap untuk riset dan
pengembangan, peralatan produksi, biaya distribusi dan periklanan bagi sebuah
produk baru adalah Rp 7.500.0000 per tahun. Jika produk tersebut dijual dengan
harga Rp 600.000 per unit, dan biaya variabel untuk tenaga kerja serta material
adalah Rp 350 per unit, maka berapakan volume break-evennya ?
Jadi, perusahaan harus menjual 30.000 unit
untuk menutup biaya tetapnya beserta sejumlah biaya variabel. Laba akan dapat
diperoleh apabila jumlah produk yang dijual lebih dari 30.000 unit.
22.
Apa yang dimaksud dengan Payack ?
Jawab:
Payback adalah sejumlah tahun/periode yang
mana perusahaan akan membayar kembali investasi untuk produk baru.
Payback biasanya dihitung dengan cara
membagi biaya total tetap dari suatu proyek (F), dengan estimasi kenaikan
tahunan dalam aliran kas (cash flow) yang dihasilkan oleh produk tersebut.
Pendekatan yang lebih baik adalah mencari payback period dengan mendasarkan
pada rumus :
Contoh :
Diperkirakan bahwa biaya tetap total untuk
produk baru adalah sebesar Rp 25.000.000 dan harga biaya variabel, serta jumlah
penjualan yang diharapkan dalam dilihat pada tabel di bawah. Dalam hal ini,
marjin kumulatif melebihi biaya tetap total pada tahun ketiga. Jadi payback
periode untuk produk baru tersebut adalah 3 tahun. Dengan cara yang sama
dapatlah diadakan pembandingan untuk proyek-proyek lain sesuai data yang ada
23.
Apa yang dimaksud tentang Return on Investment (ROI) dalam kaitannya dengan
pengembangan produk baru ?
Jawab:
Return on Investment (ROI) sering dipakai
dalam penilaian terhadap proyek baru karena dapat menyederhanakan pembandingan
diantara proyek-proyek yang ada. Pendekatan ini diterapkan dengan cara
mengestimasi return on investment untuk masing-masing produk baru dan
membandingkan hasilnya dengan proyek lain serta biaya modalnya (cost of
capital). Dalam hal ini, proyek yang dipilih adalah proyek yang mempunyai rate
of return tertinggi. Proyek dengan Rate of Return tertinggi tersebut akan lolos
ke tahap pengembangan dan pengujian dari program itu.
Return on Investment dapat dihitung dalam
beberapa macam cara tergantung pada perlakuan tentang depresiasi, pajak, dan
investasi. Metode yang paling popular adalah perbandingan antara penghasilan
tahunan rata-rata sesudah pajak dan depresiasi dengan investasi rata-rata. Ini
dapat dinyatakan dengan sebuah rumus :
dimana :
ROI = Return on Investment
E = Penghasilan tahunan rata-rata
I =
Investasi rata-rata yang diperlukan untuk sebuah proyek
Pendekatan ini memerlukan adanya estimasi
tentang kelangsungan hidup yang diharapkan dari produk tersebut dan pendapat
tentang kemungkinan penjualan serta biaya berkaitan dengan produk tersebut
setiap tahunnya.
loading...
No comments:
Post a Comment