1.
Apa yang Anda ketahui tentang Permintaan Pasar ?
Jawab:
Permintaan Pasar bagi suatu produk adalah
volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu di daerah
geografis tertentu, pada saat tertentu, dalam lingkungan pemasaran tertentu,
dan program pemasaran tertentu pula.
2.
Jelaskan unsur-unsur penting dalam Permintaaan Pasar !
Jawab:
a. Produk
Dalam analisa permintaan ini diperlukan
adanya batasan yang jelas tentang suatu jenis produk karena sangat berkaitan
dengan pasar yang dituju. Penjual pasta gigi misalnya, harus menentukan apakah
pasarnya meliputi semua pemakai pasta gigi, atau pasta gigi tertentu saja.
Keputusan tersebut tergantung pada masalah bagaimana penjual melihat kesempatan
untuk memasuki pasar yag terdekat. Contoh lain misalnya, pada penjual es;
apakah menjual es batu, es teh, ataukah es buah.
b. Volume Total
Permintaan Pasar dapat diukur dengan
menggunakan volume fisik maupun volume rupiah. Dengan mendasarkan pada kedua
faktor tersebut (fisik dan rupiah) dapatlah dibuat suatu persentase untuk
menyatakan permintaan pasarnya. Sebagai contoh: permintaan semen di Yogyakarta
sebesar 3% dari permintaan total di Indonesia.
c. Dibeli
Apakah yang dimaksud dengan “dibeli” dalam
pengukuran permintaan pasar ? Istilah “dibeli” tersebut dapat diartikan ke
dalam berbagai macam, yaitu : volume yang dipesan, dikirim, sudah dibayar,
sudah diterima, atau sudah dikonsumsikan. Kalau dikaitkan dengan ramalan yang
akan datang, biasanya diartikan dalam jumlah yang akan dipesan, dan bukannya
produk yang sudah jadi.
d. Kelompok Pembeli
Permintaan pasar ini dapat ditentukan
untuk seluruh pasar atau untuk suatu segmen pasar tertentu saja, karena sering
terdapat bahwa satu produsen memasuki beberapa segmen pasar. Produsen baja
misalnya, dapat memperkirakan volume pembelian yang dilakukan oleh industri
bangunan (besi beton), industri kendaraan (mobil), maupun industri alat rumah
tangga (sendok, panci). Jumlah permintaan dari semua segmen pasar tersebut
merupakan permintaan pasar secara keseluruhan.
e. Daerah Geografis
Permintaan pasar dapat ditentukan menurut
batas-batas daerah geografis yang jelas. Misalnya penjualan mobil penumpang
untuk waktu yang akan datang berubah-ubah karena daerah penjualannya hanya
terbatas di pulau Jawa saja, tetapi di kemudian hari dapat mencakup pulau-pulau
lain. Dengan demikian dapatlah ditentukan banyaknya permintaan di pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan dan sebagainya.
f. Periode Waktu
Periode waktu ini merupakan faktor penting
untuk menentukan permintaan pasarnya. Jadi, permintaan pasar dapat berbeda-beda
sesuai dengan lamanya periode waktu, apakah 1 tahun, 2 tahun, atau 5 tahun
mendatang. Semakin panjang periode waktunya, semakin tidak tepat penentuan
permintaan pasarnya. Ini disebabkan karena ada kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan
kondisi.
g. Lingkungan Pemasaran
Dalam kenyataan, permintaan itu
dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
Faktor-faktor tersebut antara lain: demografi, kondisi perekonomian,
perkembangan teknologi, keadaan poilitik dan hukum, serta kebudayaan. Setiap
masyarakat/pasar terkena tingkat pengaruh yang berbeda-beda dari faktor-faktor
lingkungan tersebut.
h Program Pemasaran
Permintaan itu juga dipengaruhi oleh
sejumlah faktor yang dapat dikendalikan, terutama program pemasaran yang
dikembangkan oleh perusahaan. Permintaan akan menunjukkan beberapa tingkatan
elastisitas dalam hubungannya dengan harga-harga dalam suatu industri, promosi,
penyempurnaan produk, dan usaha-usaha distribusi. Jadi, untuk meramalkan
permintaan pasar perlu adanya asumsi tentang harga yang berlaku dalam suatu
industri di masa yang akan datang serta pengeluaran-pengeluaran untuk
pemasaran.
3.
Jelaskan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pasar !
Jawab:
Ada beberapa faktor utama sebagai penentu
dari permintaan. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Harga Produk
Kurve permintaan yang konvensional
memperlihatkan adanya hubungan antara jumlah yang diminta dengan harga dari
produk tersebut. Harga ini merupakan harga pasar sesungguhnya, bukanlah harga
dalam daftar. Sebagai contoh :
Konsumen ingin membeli sejumlah bahan
makanan seperti: beras, daging, dan asyur-sayuran pada saat bersamaan. Jika
harga beras turun, nampaknya cukup akal bahwa konsumen akan membeli beras lebih
banyak dari rencana semula, bahkan dapat mengambil sebagian uang yang dipakai
untuk membeli daging dan sayuran. Tetapi sebaliknya, bilamana terjadi kenaikan
harga beras, maka konsumen hanya akan membelinya beberapa saja (lebih sedikit)
dan akan membeli daging seta sayuran lebih banyak.
Interaksi yang terjadi antara harga dan
kuantitas ini disebut hukum permintaan yang semakin menurun (law of diminishing
demand). Yaitu, jika harga barang naik, jumlah yang diminta akan semakin kecil;
sebaliknya, jika harga barang diturunkan, maka jumlah yang diminta akan semakin
besar.
b. Harga Produk Lain
Permintaan untuk suatu produk tertentu
dipengaruhi oleh harga dari produk lain yang dapat dibeli oleh konsumen. Untuk
mengurangi sensitivitas pembeli terhadap perubahan harga, perusahaan dapat
melakukan kegiatan promosi. Jadi, kurve permintaan itu dapat berubah dengan
adanya perubahan dalam promosi.
Dengan anggaran tetap, pembelian satu
produk dapat mengubah jumlah dana yang disediakan untuk membeli produk lain.
- Bilamana kenaikan harga dari suatu produk
mengakibatkan kenaikan permintaan untuk produk lain, maka kedua produk tersebut
dapat saling menggantikan (substitusi).
- Jika kenaikan harga dari suatu produk
mengakibatkan turunnya permintaan untuk produk yang lain, maka produk-produk
tersebut adalah saling melengkapi (komplementer).
- Jika permintaan untuk suatu produk
diturunkan dari permintaan produk lain, maka kedua produk tersebut adalah
saling melengkapi.
c. Penghasilan Pembeli
Permintaan untuk suatu produk dapat
dipengaruhi oleh penghasilan konsumen. Jika penghasilan konsumen meningkat,
maka permintaan produknya juga meningkat. Untuk barang-barang industri, laba
atau cash flow dapat digunakan sebagai ganti penghasilan.
d. Selera Pembeli
Selera atau kesukaan pembeli juga dapat
mempengaruhi permintaan. Selera ini merupakan suatu konsep yang meliputi
beberapa faktor penentu permintaan, seperti : faktor-faktor sosio-ekonomi,
faktor-faktor non demografi, faktor keuangan, pengharapan dan sebagainya.
Selera ini cenderung untuk stabil dalam jangka pendek, tetapi akan berubah
dalam jangka waktu lama.
4.
Apa yang dimaksud dengan Analisa Volume Penjualan ?
Jawab:
Analisa volume penjualan merupakan suatu
studi mendalam tentang masalah “penjualan bersih” dari laporan laba-rugi
perusahaan (laporan operasi). Manajemen perlu menganalisa volume penjualan
total, dan juga volume itu sendiri. Analisa tersebut dapat didasarkan pada :
- Product line
- Segmen pasar (territorial, kelompok
pembeli dan sebagainya)
5.
Apa yang dimaksud dengan Penjualan Potensial ?
Jawab:
-Penjualan potensial merupakan tingkat
penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh penjual. Penjualan potensial ini
dapat ditentukan berdasarkan 2 macam faktor, yaitu : (a) industri, dan (b)
perusahaan.
- Penjualan potensial industri (disebut
juga potensi industri) adalah tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai
oleh seluruh penjual barang atau jasa.
- Penjualan potensial perusahaan (disebut
juga potensi perusahaan) adalah tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai
oleh sebuah perusahaan.
6.
Jelaskan kategori dalam menentukan Penjualan Potensial !
Jawab:
Penjulan potensial dari sebuah perusahaan
biasanya dibagi ke dalam dua kategori untuk tujuan perencanaanm yaitu :
a. Penjualan Potensial Menurut Daerah
Geografi
Penentuan penjualan potensial menurut daerah
geografi seperti provinsi, kabupaten, kota, dan sebagainya ini sangat membantu
manajer dalam mengalokasikan kegiatan salesman dan periklanan. Manajer yang
sudah mengetahui letak/lokasi pembeli potensial akan lebih mudah menentukan
daerah penjualan maupun program periklanannya guna memasuki pasar yang dituju.
Adapun keuntungan-keuntungan lain dari penentuan penjualan potensial menurut
daerah geografi ini adalah :
- Sangat membantu dalam perluasan pasar
baik pasar domestik maupun pasar luar negeri.
- Sangat membantu dalam penentuan jumlah
produk yang ditangani oleh salesman.
- Sangat membantu dalam penentuan sistem
distribusi. Jika pasar potensialnya memusat, maka perusahaan dapat menggunakan
saluran distribusi langsung, sedangkan kalau pasar potensialnya lebih menyebar
maka perusahaan dapat menggunakan pedagang besar atau perantara lain dalam
saluran distribusinya.
b. Penjualan Potensial Menurut
Pembeli-Pembeli Individual
Penentuan penjualan potensial menurut
jumlah pembeli individual ini sangat sulit. Hal ini disebabkan karena sulit
mengidentifikasikan pemakai potensial dan sulit memperkirakan kebutuhan mereka
secara tepat. Jika pembeli potensialnya sudah diketahui, maka lebih mudah untuk
menentukan saat dan frekuensi kunjungan bagi salesman maupun promosi dengan
surat.
7.
Jelaskan tentang Metode dalam Mengestimasikan Potensi Penjualan !
Jawab:
Untuk mengestimasikan potensi penjualannya
perusahaan dapat menggunakan metode, seperti :
a. Metode Rasio Berangkai
Potensi penjualan untuk suatu produk dapat
ditentukan dengan menggunakan rasio-rasio atau tingkat penggunaan produk
terhadap seluruh permintaannya. Contoh Cara penghitungannya dapat menggunakan
rumus sebagai berikut :
Potensi penjualan teh dalam botol = Jumlah
penduduk x penghasilan per kapita x persentase rata-rata penghasilan yang
digunakan untuk pangan x persentase rata-rata jumlah pengeluaran untuk pangan
yang digunakan untuk minuman x persentase rata-rata dari jumlah pengeluaran
untuk minuman yang digunakan untuk teh x persentase rata-rata dari jumlah
pengeluaran untuk minuman teh yang akan digunakan untuk membeli teh dalam botol.
b. Metode Indeks Daya Beli
Biasanya, potensi penjualan untuk barang
konsumsi dapat diperkirakan dengan membuat indeks dari data perekonomian. Salah
satu metode dengan indeks yang paling popular adalah Metode Indeks Daya Beli. Indeks
tersebut mengkombinasikan estimasi tentang populasi, penghasilan, dan penjualan
eceran sebagai indikator permintaan konsumen di daerah tertentu. Dalam metode
ini dapatlah digunakan rumus seperti berikut :
IDB
= 5I + 3R + 2P / 10
Dimana :
IDB = Indeks Daya Beli untuk suatu daerah
tertentu
I = Persentase penghasilan perorangan yang
akan dikeluarkan untuk belanja (disposable personal income) di daerah i
R = Persentase penjualan eceran di daerah
i
P = Persentase populasi di daerah i
Angka 5, 3, 2 = Timbangan untuk
menggambarkan penting tidaknya tiga faktor yang ada.
8.
Mengapa dalam merencanakan bisnis, perusahaan pelu melakukan ramalan penjualan
?
Jawab:
Ramalan penjualan yang tepat sangat diperlukan
dalam setiap tahap perencanaan bisnis. Manajer pemasaran harus mempunyai
ramalan penjualan. Ini dimaksudkan untuk :
- Menentukan kuota
- Dipakai sebagai pedoman di dalam
pengembangan produk
- Merencanakan promosi
- Mengalokasikan tenaga kerja
Ramalan penjualan ini akan digunakan oleh
beberapa bagian dalam perusahaan dan sangat membantu terhadap persiapan mereka.
Biasanya, ramalan penjualan ini dibuat untuk suatu jangka waktu tertentu,
apakah satu tahun atau lima tahun mendatang. Dapat pula ramalan penjualan ini
dibuat untuk satu bulan atau mungkin lebih dari lima tahun. Meskipun banyak
perusahaan yang membuat ramalan penjualan tahunan, tetapi dapat pula
dipecah-pecah menjadi ramalan bulanan atau kuartalan.
9.
Jelaskan Metode-Metode yang digunakan dalam Meramalkan Penjualan !
Jawab:
Metode-metode peramalan penjualan yang
dapat dipakai ada beberapa macam, yakni :
a. Pendapat Manajer
Pendapat Manajer ini merupakan salah satu
teknik peramalan yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan. Teknik
tersebut melibatkan pengumpulan pendapat dari sekolompok manajer yang sudah
berpengalaman. Nampaknya, para pengusaha disini lebih mengutamakan seni
menaksirnya daripada analisa data secara statistik. Bagaimanapun, pendapat
manajer ini bersifat subjektif sehingga ramalan yang dibuat dapat terlau tinggi
atau terlalu rendah.
b. Pendapat Salesman
Metode peramalan dengan menggunakan
pendapat salesman ini berbeda dengan metode pendapat manajer. Disini, seseorang
salesman dapat meramalkan volume penjualan untuk pembeli-pembeli yang berada di
daerah operasinya. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang industri (seperti mesin-mesin) karena jumlah pembelinya
lebih terbatas, dan disamping itu salesman mempunyai posisi yang baik untuk mengetahui
keinginan pembeli.
Seperti halnya dengan pendapat manajer,
pendapat salesman ini juga bersifat subjektif. Jadi, ramalan yang dibuatnya
dapat tetrlalu tinggi. Ini semua tidak terlepas dari masalah peningkatan posisi
salesman dalam manajemen perusahaan, disamping juga masalah insentif yang akan
diterimanya. Semakin besar volume penjualan yang dapat dicapai, berarti semakin
tinggi pula insentifnya.
c. Survey Niat Pembeli
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai
sejumlah pembeli untuk mendapatkan informasi tentang jumlah dan jenis produk
yang diharapkan akan mereka beli untuk masa yang akan datang. Disini dapat
dibuat suatu estimasi tentang permintaan suatu produk secara keseluruhan.
Sedangkan ramalan penjualan perusahaan dapat ditentukan menurut persentase
tertentu (besarnya market share) dari permintaan total tersebut.
Pelaksanaan survey niat pembeli ini sering
memerlukan waktu lama dan biaya mahal. Selain itu juga selalu ada pertanyaan,
apakah orang-orang yang diwawancarai tersebut betul-betul akan membeli suatu
produk. Metode ini lebih cocok diterapkan pada pasar industri karena jumlahnya
relatif lebih sedikit daripada pasar konsumsi; juga mempunyai keinginan yang
lebih spesifik. Sedangkan untuk pasar konsumen, metode ini lebih mudah
diterapkan untuk meramalkan penjualan barang-barang tahan lama.
d. Model Matematis
Model matematis ini tidak begitu banyak
digunakan karena disamping mahal, juga sangat kompleks. Model peramalan ini
biasanya menggunakan kombinasi dari beberapa variabel dalam bentuk persamaan sehingga
sering diperlukan komputer dan tenaga-tenaga yang ahli. Namun kita dapat
melihat adanya keuntungan dalam penggunaan model matematis, yakni tidak
memerlukan waktu lama (karena menggunakan komputer) dan hasilnya lebih akurat.
e. Analisa Time Series
Analisa Time Series ini dapat digunakan
untuk membuat suatu ramalan untuk masa mendatang dengan mendasarkan pada data
penjualan yang lampau. Metode ini menganggap bahwa ada hubungan yang penting
antara waktu dengan variabel-variabel lain. Salah satu metode paling sederhana
dalam analisa time series adalah moving average (rata-rata bergerak).
Dalam moving average ini analis menghitung
volume rata-rata yang dicapai dalam beberapa periode belakangan ini dan
menggunakannya untuk membuat ramalan periode mendatang. Metode ini menganggap
bahwa keadaan yang akan datang itu akan merupakan suatu rata-rata dari apa yang
telah dicapai di masa lampau. Moving average ini dapat menunjukkan ramalan yang
baik dilaman penjualannya stabil.
f. Metode Regresi
Ramalan penjualan sering dibuat dengan
menggunakan persamaan-persamaan yang memperlihatkan bagaimana permintaan itu
dikaitkan dengan faktor-faktor penentuannya. Hubungan tersebut dapat dijumpai
dalam penggunaan analisa statistik yang disebut analisa regresi. Dalam hal ini,
kita dapat melihat pengaruh dari variabel-variabel penentu terhadap permintaan
Salah satu kebaikannya adalah mempunyai kemampuan untuk mengasimilasi sejumlah
besar data.
10.
Apa yang dimaksud dengan Ramalan Penjualan, Ramalan Pasar, dan Potensi Pasar ?
Jawab:
- Ramalan Penjualan adalah tingkat
penjualan yang diharapkan dapat dicapai pada masa yang akan datang dengan
mendasarkan pada data penjualan riil di masa lampau.
- Ramalan Pasar adalah tingkat penjualan
yang diharapkan akan terjadi dalam praktek-praktek industri yang ada. Jika
praktek industri yang ada tidak memadai; seperti kurangnya jumlah persediaan,
promosinya tidak dapat mencapai pembeli potensial, maka beberapa pembeli
potensial tersebut tidak akan membeli suatu produk.
- Potensi Pasar adalah jumlah penjualan
yang dapat direalisir di suatu daerah geografi pada suatu saat jika industri
tersebut mampu mengembangkan seluruh permintaan untuk suatu produk tertentu.
loading...
No comments:
Post a Comment