Soal dan Jawaban Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing
1. Jelaskan apa
yang dimaksudh dengan pasar uang dan dimana letak perbedaannya dengan pasar
modal ?
Jawab :
Pasar uang (Money
Market) adalah suatu wadah
tempat pertemuan antara pemilik dana (Funder)
dengan calon konsumen (Consumer) baik
bertemu langsung maupun melalui perantara (Broker)
atas transaksi permintaan atau penawaran (Demand
/Supply) terhadap sejumlah dana atau surat-surat berharga yang mempunyai
jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan
melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit
jangka pendek.
Perbedaan pasar uang dengan pasar modal yang pertama adalah dari instrumen yang
dipejualbelikan yaitu surat-surat berharga jangka panjang seperti saham atau
obligasi pada pasar modal. Sedangkan di dalam pasar uang adalah surat berharga
jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun seperti Commercial Paper, Call Money, Sertifikat
Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang atau Banker’s Accepted.
Kemudian jika
dilihat dari segi pasar tempat diperjualbelikannya surat-surat berharga
tersebut juga berbeda, misalnya dalam jual beli pasar modal para penjual dan
pembeli dapat bertemu di suatu tempat tertentu seperti di bursa efek, sedangkan
pasar uang pasarnya abstrak, artinya penjualan dan pembelian surat-surat
tersebut tidak di dalam pasar tertentu, tetapi melalui sarana elektronik
seperti telepon, faksimile, atau telex. Dengan kata lain, di pasar uang dapat
diperoleh antar kreditor dengan investor secara langsung di berbagai tempat.
Perbedaan lainnya
jika dilihat dari tujuan para penjual atau pihak yang mengeluarkan surat-surat
berharga tersebut. Dalam pasar uang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan
modal jangka pendek seperti untuk keperluan modal kerja, sedangkan di dalam
pasar modal lebih ditekankan pada tujuan investasi atau untuk ekspansi
perusahaan. Bagi investor dengan membeli surat-surat berharga di pasar uang
tujuannya adalah untuk mencari keuntungan semata dan di dalam pasar modal
disamping keuntungan juga untuk menguasai perusahaan.
2. Uraikan instrumen-instrumen pasar uang yang anda
ketahui, teutama di Indonesia.
Jawab :
Instrumen pasar
uang adalah :
1. Interbank Call Money
Merupakan pinjaman
antar bank yang tejadi dalam proses kliring. Dalam transaksi kliring yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia setiap hari kerja dan selalu saja ada yang
kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak dapat
menutupi kekalahannya maka akan terkena sangsi dari Bank Indonesia. Oleh karena
itu, agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut
dapat meminjamkan uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank
call money atau call money.
Pengertian call
money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera
dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan 1 hari sampai dengan
7 hari. Pemberian call money dapat berbentuk one day call money dimana harus
dilunasi dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk two day call money
dimana masa pelunasannya 2 hari.
Proses pemberian
call money pada prinsipnya tidak berbeda dengan pemberian kredit umumnya.
Mungkin yang menjadi perbedaan adalah persyaratannya yang ringan serta jangka
waktunya yang relatif singkat. Namun, sebelum fasilitas call money diberikan,
terlebih dulu pihak kreditor mempertimbangkan masalah kepercayaan. Hal ini
disebabkan jaminan yang diberikan hanyalah jaminan kepercayaan.
Ada beberapa
ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian fasilitas call
money antara lain :
a. Fasilitas call
money diberikan di lembaga kliring kepada bank-bank yang mengalami kekalahan
kliring dan kekurangan likuiditas.
b. Besarnya
pinjaman call money tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini.
c. Instrumen
pinjaman dapat berupa promes.
d. Maksimal jangka
waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo, maka akan
berubah menjadi pinjaman biasa.
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Merupakan surat
berharga yang diterbitkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Penerbita SBI
dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya
dikaitkan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap operasi pasar terbuka (open
market operation) dalam masalah penanggulangan jumlah uang beredar.
SBI pertama kali
diterbitkan pada tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar bank. Namun,
kebijaksanaan ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah mengeluarkan
kebijaksanaan untuk memperkenankan bank-bank umum untuk menerbitkan sertifikat
deposito tahun 1971. SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijaksanaan
deregulasi perbankan 1 Juni 1983.
Tujuan bagi
investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai
akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk sementara waktu, namun jika
pihak investor memerlukan dana kembali, maka dengan mudah SBI dapat diperjualbelikan
kepada pihak bank Indonesia atau pihak lainnya.
3. Sertifikat deposito
Sejalan dengan
kebijaksanaan pemerintah yang membolehkan pihak perbankan untuk menerbitkan
sertifikat deposito sejak tahun 1971, maka sampai sekarang ini sertifikat
deposito merupakan alternatif utama bagi pihak perbankan untuk memenuhi
kebutuhan dana jangka pendeknya.
Sertifikat
deposito diteritkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya pun
bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Pencairan sertifikat deposito dapat
dilakukan setelah jatuh tempo. Namun apabila investor memerlukan dana, maka
dapat pula sertifikat deposito ini diperjualbelikan apakah kepada lembaga
ataupun pihak umum.
Perbedaan antara
sertifikat deposito dengan deposito berjangka adalah dalam hal identitas,
dimana sertifikat deposito atas unjuk, sedangkan deposito berjangka atas nama.
Dengan tanpa identitas (atas untuk) ini, maka sertifikat deposito dapat
diperjualbelikan/dipindahtangankan sedangkan deposito berjangka tidak. Kemudian
dalam hal nominal sertifikat deposito sudah tercetak sedangkan deposito
berjangka belum. Perbedaan lainnya adalah dalam hal penarikan bunga, dimana
sertifikat deposito dapat ditarik dimuka sedangkan deposito berjangka hanya
dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo.
4. Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)
Merupakan surat
berharga yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1985 sebagai salah
satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan
nilai rupiah. Bank atau lembaga keuangan yang ingin memperloleh dana jangka
pendek dapat menerbitkan SPBU ini kemudian diperjualbelikan dengan bank
Indonesia atau pihak-pihak lainnya.
Penerbitan
warkat-warkat dapat berupa wesel atau promes dengan jangka waktu antara 30 hari
sampai dengan 180 hari.
5. Banker’s Acceptance
Merupakan wesel
bank yang diberikan cap dengan kata-kata “accepted” dan dapat diperjualbelikan
di pasar uang sebagai salah satu sumber dana jangka pendek. Jangka waktu
penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai 180 hari. Wesel yang diberi cap
“accepted” inilah yang kemudian kita kenal dengan Banker’s acceptance.
Banker’s
acceptance terjadi dalam perdangan luar negeri (ekspor impor). Terjadinya
Banker’s Acceptance dimana adanya proses transaksi pembelian dan penjualan
barang antar negara. Sebagai contoh importir di Indonesia ingin membeli barang
dari penjual (eksportir) di Jerman. Setelah menyetujui dan menandatangani sales
contract antara keduanya maka importir dapat membuka L/C dengan bank di Jakarta
(opening bank). Atas persetujuan bank importir, maka bank eksportir (advising
bank) yang ditunjuk dapat membuka wesel atas nama bank Importir begitu barang
dikapalkan/dikirim.
Penerbitan wesel
oleh bank eksportir kemudian oleh bank eksportir (advising bank) wesel dikirim
kepada bank importir berikut dokumennya. Apabila dalam pemeriksaan dokumen
ternyata tidak terjadi kesalahan dan lengkap, maka issuing bank memberikan cap
pada wesel dengan kata-kata “accepted” kemudian dikirim kepada advising bank.
Wesel yang diberi
cap “accepted” ini sudah berfungsi sebagai Banker’s Acceptance yang dapat
diperjualbelikan dengan jaminan pihak bank importir atau pihak importir sendiri.
6. Commercial Paper
Merupakan kertas
berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu yang tidak
lebih dari 1 tahun. Yang termasuk ke dalam jenis commercial paper adalah promes
yang diterbitkan oleh perusahaan lembaga keuangan, termasuk bank.
Penerbitan promes
yang termasuk ke dalam jenis commercial paper ini tidak disertai jaminan
tertentu Seperti halnya jenis surat berharga pasar uang lainnya, bahwa
penerbitan commercial paper ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal jangka
pendek perusahaan dimana kepada si pemegang promes penerbit berjanji untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh tempo.
Dalam praktiknya
keuntungan dari penjualan commercial paper dapat berbentuk bunga seperi kredit,
namun sering kali dilakukan dengan menggunakan sistem diskonto. Penjual
commercial paper tidak didukung oleh suatu jaminan tertentu, oleh karena itu
bagi pihak investor yang ingin melakukan pembelian terdahulu dulu melihat
bonafiditas perusahaan yang menerbitkannya. Namun, sering kali jika penjualan
commercial paper dalam jumlah yang sangat besar pihak investor meminta suatu
jaminan tertentu. Dalam hal ini pihak penerbit dapat menyediakan jaminan jika
memang dibutuhkan. Jaminan tersebut
dapat berupa bank garansi sebagaimana yang diinginkan oleh investor. Penjualan
dan pembelian commercial paper ini dapat dilakukan secara langsung antara
pihak-pihak yang berkepentingan.
Kelebihan daripada
commercial paper terletak daripada jaminan dimana pihak penerbit tidak perlu
menyediakan jaminan tertentu. Kemudian tingkat suku bunga yang relatif rendah jika
dibandingkan dengan jenis kredit lainnya. Hal lain adalah penerbitannya relatif
mudah dengan jangka waktu yang tidak terlalu pendek. Sedangkan kelemahannya
adalah akibat tidak adanya jaminan tertentu, maka untuk menjualnya relatif
lebih sulit apabila si penerbit tersebut bonafiditasnya dianggap kurang.
Kelemahan lainnya dana yang diperoleh hanya digunakan untuk modal kerja.
7. Treasury Bills
Merupakan
instrumen pasar modal yang diterbitkan oleh Bank Sentral dengan jangka waktu
paling lama 1 tahun. Penerbitan treasury bills oleh Bank Sentral ini biasanya
atas unjuk dengan nominal tertentu pula.
Keuntungan dari
treasury bills ini bagi pembeli faktor kepercayaan akan dibayar kembali
mengingat diterbitkan oleh bank pemerintah. Disamping jenis surat berharga ini
mudah diperjualbelikan. Treasury Bills diterbitkan di luar negeri sedangkan di
Indonesia dapat disamakan dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia.
8. Repuchase Agreement
Merupakan bentuk
surat berharga yang juga dapat diperjualbelikan dengan suatu perjanjian
tertulis bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga tersebut.
Pembelian kembali surat-surat berharga tersebut disertai dengan perjanjian
yaitu harga dan tanggal jatuh temponya.
Transaksi
Repuchase Agreement ini diperjualbelikan secara diskonto. Instrumen yang
diperjualbelikan dapat berupa Sertifikat Deposito, SBI, SPBU, serta Treasury
Bills.
3. Jelaskan perbedaan antara Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) dengan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Jawab :
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Merupakan surat
berharga yang diterbitkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Penerbita SBI
dilakukan atas unjuk dengan nominal tertentu dan penerbitan SBI biasanya
dikaitkan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap operasi pasar terbuka (open
market operation) dalam masalah penanggulangan jumlah uang beredar.
SBI pertama kali
diterbitkan pada tahun 1970 dan hanya diperdagangkan antar bank. Namun,
kebijaksanaan ini tidak berlangsung lama, karena pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan
untuk memperkenankan bank-bank umum untuk menerbitkan sertifikat deposito tahun
1971. SBI diterbitkan kembali dengan keluarnya kebijaksanaan deregulasi
perbankan 1 Juni 1983.
Tujuan bagi
investor baik bank maupun lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai
akibat kelebihan dana yang tidak disalurkan untuk sementara waktu, namun jika
pihak investor memerlukan dana kembali, maka dengan mudah SBI dapat
diperjualbelikan kepada pihak bank Indonesia atau pihak lainnya.
Surat Berharga Pasar Uang (SPBU)
Merupakan surat
berharga yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia pada tahun 1985 sebagai salah
satu alat untuk melakukan operasi pasar terbuka dalam rangka ikut menstabilkan
nilai rupiah. Bank atau lembaga keuangan yang ingin memperloleh dana jangka
pendek dapat menerbitkan SPBU ini kemudian diperjualbelikan dengan bank
Indonesia atau pihak-pihak lainnya.
Penerbitan
warkat-warkat dapat berupa wesel atau promes dengan jangka waktu antara 30 hari
sampai dengan 180 hari.
4. Berikan pengertian saudara apa yang dimaksud dengan
banker’s acceptance dan commercial paper dan dimana letak perbedaannya ?
Jawab :
Banker’s Acceptance
Merupakan wesel
bank yang diberikan cap dengan kata-kata “accepted” dan dapat diperjualbelikan
di pasar uang sebagai salah satu sumber dana jangka pendek. Jangka waktu
penarikan wesel berkisar antara 30 hari sampai 180 hari. Wesel yang diberi cap
“accepted” inilah yang kemudian kita kenal dengan Banker’s acceptance.
Banker’s
acceptance terjadi dalam perdangan luar negeri (ekspor impor). Terjadinya
Banker’s Acceptance dimana adanya proses transaksi pembelian dan penjualan
barang antar negara. Sebagai contoh importir di Indonesia ingin membeli barang
dari penjual (eksportir) di Jerman. Setelah menyetujui dan menandatangani sales
contract antara keduanya maka importir dapat membuka L/C dengan bank di Jakarta
(opening bank). Atas persetujuan bank importir, maka bank eksportir (advising
bank) yang ditunjuk dapat membuka wesel atas nama bank Importir begitu barang
dikapalkan/dikirim.
Penerbitan wesel
oleh bank eksportir kemudian oleh bank eksportir (advising bank) wesel dikirim
kepada bank importir berikut dokumennya. Apabila dalam pemeriksaan dokumen
ternyata tidak terjadi kesalahan dan lengkap, maka issuing bank memberikan cap
pada wesel dengan kata-kata “accepted” kemudian dikirim kepada advising bank.
Wesel yang diberi
cap “accepted” ini sudah berfungsi sebagai Banker’s Acceptance yang dapat
diperjualbelikan dengan jaminan pihak bank importir atau pihak importir
sendiri.
Commercial Paper
Merupakan kertas
berharga yang dapat diperdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu yang tidak
lebih dari 1 tahun. Yang termasuk ke dalam jenis commercial paper adalah promes
yang diterbitkan oleh perusahaan lembaga keuangan, termasuk bank.
Penerbitan promes
yang termasuk ke dalam jenis commercial paper ini tidak disertai jaminan
tertentu Seperti halnya jenis surat berharga pasar uang lainnya, bahwa
penerbitan commercial paper ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan modal jangka
pendek perusahaan dimana kepada si pemegang promes penerbit berjanji untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada saat jatuh tempo.
Dalam praktiknya
keuntungan dari penjualan commercial paper dapat berbentuk bunga seperi kredit,
namun sering kali dilakukan dengan menggunakan sistem diskonto. Penjual
commercial paper tidak didukung oleh suatu jaminan tertentu, oleh karena itu
bagi pihak investor yang ingin melakukan pembelian terdahulu dulu melihat
bonafiditas perusahaan yang menerbitkannya. Namun, sering kali jika penjualan
commercial paper dalam jumlah yang sangat besar pihak investor meminta suatu
jaminan tertentu. Dalam hal ini pihak penerbit dapat menyediakan jaminan jika
memang dibutuhkan. Jaminan tersebut
dapat berupa bank garansi sebagaimana yang diinginkan oleh investor. Penjualan
dan pembelian commercial paper ini dapat dilakukan secara langsung antara
pihak-pihak yang berkepentingan.
Kelebihan daripada
commercial paper terletak daripada jaminan dimana pihak penerbit tidak perlu
menyediakan jaminan tertentu. Kemudian tingkat suku bunga yang relatif rendah
jika dibandingkan dengan jenis kredit lainnya. Hal lain adalah penerbitannya
relatif mudah dengan jangka waktu yang tidak terlalu pendek. Sedangkan
kelemahannya adalah akibat tidak adanya jaminan tertentu, maka untuk menjualnya
relatif lebih sulit apabila si penerbit tersebut bonafiditasnya dianggap
kurang. Kelemahan lainnya dana yang diperoleh hanya digunakan untuk modal
kerja.
5. Uraikan apa yang dimaksud dengan foreign exchange
rate bila perlu dengan contoh.
Jawab :
Pengertian valuta
asing atau sering disebut dengan istilah Foreign Exchange Market merupakan
pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik antarnegara maupun dalam
suatu negara. Transaksi dapat dilakukan oleh suatu badan/perusahaan atau secara
perorangan dengan berbagai tujuan. Dalam setiap kali melakukan transaksi valuta
asing, maka digunakan kurs (nilai tukar). Nilai tukar ini disebabkan oleh
berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan politik.
Pertukaran suatu mata uang dengan mata uang
lainnya disebut transaksi valas (foreign exchange/forex). Harga suatu
mata uang terhadap mata uang lainnya disebut kurs atau nilai tukar
mata uang/exchange rate
Sebagai contoh
penentuan kurs adalah :
Rp 10.000 = US $ 1
Rp 120 = JPN 1
6. Dalam melakukan transaksi valuta asing (valas)
terdapat beberapa tujuan. Jelaskan tujuan melakukan valas tersebut.
Jawab :
1. Untuk Transaksi Pembayaran
Sebagai contoh
Importir di Indonesia melakukan pembelian sejumlah barang berupa mesin-mesin
dari perusahaan di Jerman. Pembayaran dilakukan tergantung sales contract yang
telah disepakati dan ditandatangani kedua belah pihak apakah dengan DM Jerman
atau dengan Rupiah.
Jika pembayaran
dilakukan dengan mata uang eksportir (DM) maka transaksi valas akan terjadi di
Indonesia (importir). Artinya transaksi jual-beli valuta asing terjadi di
negara Indonesia (importir). Dalam hal ini importir harus membeli DM Jerman
kemudian dikirim ke Jerman untuk pembayaran.
Namun, bila
pembayaran dilakukan mata uang pembeli di Indonesia dengan rupiah , maka transaksi
jual beli terjadi di pihak eksportir di Jerman, dimana pihak eksportir harus
lebih dulu menukarkan rupiah ke DM di Jerman.
Pembayaran dapat
pula dilakukan dengan mata uang asing, misalnya dalam mata uang US $. Jika hal
ini terjadi, maka transaksi valas terjadi di negara importir (Indonesia) dan
eksportir (Jerman).
2. Mempertahankan Daya Beli
Kebijaksanaan
pemerintah melakukan devaluasi bertujuan untuk meningkatkan ekspor sehingga
barang-barang kita yang di luar negeri menjadi lebih kompetitif. Dengan melakukan
devaluasi, maka nilai tukar rupiah diturunkan terhadap mata uang yang
didevaluasikan. Akan tetapi, bagi pemegang rupiah di dalam negeri justru nilai
tukar uangnya terhadap mata uang asing malah menjadi turun akibat daya beli pun
menurun jika dibandingkan dengan valas tersebut.
3. Mengirim Uang ke Luar Negeri
Transfer ke luar
negeri merupakan jasa bank dalam pengiriman uang ke luar negeri. Sarana yang
digunakan dalam pengiriman ini dapat dilakukan dengan telex, telepon, facsimile
atau sarana lainnya. Pengiriman dapat
dilakukan dengan menggunakan negara pengirim atau negara yang akan dikirimkan.
Jika pengiriman dalam mata uang negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di
negara pengirim demikian pula jika pengiriman dengan menggunakan negara pengirim,
maka transaksi valas terjadi di negara tujuan.
4. Mencari keuntungan
Transaksi valas
dapat pula dilakukan untuk mencari keuntungan atau kemudahan-kemudahan
berbelanja. Sebagai contoh untuk mencari keuntungan nasabah dapat menyimpang
uangnya dalam bentuk deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan dalam
hal ini adalah disamping memperoleh suku bunga nasabah akan memperoleh
keuntungan dari kenaikan kurs terus-menerus. Keuntungan lainnya bagi nasabah
yang menyimpan di rekening giro valas adalah dapat menarik atau mengeluarkan
cek dan bilyet giro dalam valas sebagai alat pembayaran. Rekening giro atau
deposito valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat.
Kemudian
keuntungan lainnya adalah dengan membeli valas bank notes pada saat kurs turun
kemudian menjualnya kembali pada saat kurs naik, transaksi ini dilakukan
terhadap mata uang kuat yang cenderung naik terus serta lebih besar unsur
spekulasinya.
5. Pemagaran Risiko (Hedging)
Dalam hal
pemagaran risiko atau hedging, sering kali terhadap utang dalam valuta asing,
hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs yang terus-menerus.
Kenaikan kurs ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak
dilakukan hedging. Dengan dilakukan hedging minimal risiko kerugian dapat
diperkecil seminimal mungkin.
6. Kemudahan berbelanja
Tujuan yang
berkembang pesat sekarang ini adalah kemudahan dalam berbelanja, terutama
sekali bagi mereka yang suka berpergian ke luar negeri. Kemudahan ini dapat
diwujudkan dengan membeli Traveller Cheque (TC) atau (cek perjalanan). Dengan
membawa TC ini nasaah dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di
berbagai negara. Kemudian nominal TC pun mengikuti kurs yang terus berkembang.
7. Uraikan pula dengan contoh apa yang dimaksud dengan
hedging ?
Jawab :
Hedging adalah
strategi trading untuk "membatasi" atau "melindungi" dana
trader dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Hedging
memberi kesempatan bagi trader untuk melindungi diri dari kemungkinan rugi
(loss) meski ia tengah melakukan transaksi. Caranya adalah dengan memperkecil
risiko merugi ketika pergerakan nilai tukar mata uang tidak memungkinkan trader
meraih profit.
Contoh :
Jika PT ABC
mempunyai utang dalam valas senilai 10.000 US $ untuk jangka waktu 1 tahun dan kurs pada saat terjadinya
utang (1 Januari 2010) adalah 1 US $ adalah Rp 9.500,- untuk mengurangi risiko
kerugian, maka PT ABC dapat melakukan kontrak 1 tahun dengan kurs misalkan Rp
11.000,- untuk 1 US $. Artinya setelah satu tahun, maka PT ABC harus membayar
dengan kurs senilai Rp 11.000,-.
8. Jelaskan secara singkat, tetapi jelas apa yang
dimaksud dengan transaksi valas ?
Jawab :
Transaksi valas
merupakan mekanisme penukaran sejumlah nilai mata uang tertentu, dengan mata
uang negara lain. Contoh transaksi valuta asing sederhana adalah menukarkan
uang rupiah menjadi uang dolar amerika secara tunai dan kurs tunai.
9. Uraikan pula perbedaan antara spot transaction
dengan forward transaction dan swap transaction.
Jawab :
a. Transaksi Spot (Spot Transaction)
Dalam transaksi
spot biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja berikutnya. Misalnya
kontrak jual beli valas ditutup tanggal 10 maka penyerahannya dilakukan tanggal
12, namun apabila tanggal 12 hari minggu atau hari libur negara asal (home
countries), maka penyerahan dapat dilakukan pada hari berikutnya (eligible
date), tanggal penyerahan ini disebut value date.
Ada tiga cara
penyerahan dalam transaksi spot sebagai berikut :
- Value Today
Dimana
penyerahannya dilakukan padas tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari)
dilakukannya transaksi. Penyerahan ini sering disebut cash settlement. Sebagai
contoh transaksi dilakukan hari Senin tanggal 1 Mei, maka penyerahannya juga
dilakukan pada hari tersebut.
- Value Tomorrow
Penyerahan
dilakukan pada hari kerja berikutnya atau disebut one day settlement. Sebagai
contoh transaksi terjadi pada hari Senin tanggal 1 Mei, maka penyerahannya
adalah pada hari Selasa tanggal 2 Mei.
- Value Spot
Penyerahan
dilakukan 2 hari kerja setelah transaksi. Seperti contoh di atas dimana transaksi
terjadi pada hari Senin tanggal 1 Mei, penyerahannya hari Rabu tanggal 3 Mei.
b. Transaksi Tunggak (Forward Transaction)
Berbeda penyerahan
antara transaksi spot dengan transaksi forward. Dalam transaksi forward atau
disebut juga forward contract penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang,
baik secara mingguan atau bulanan.
Transaksi forward
sering juga disebut transaksi berjangka, karena memang memiliki jangka waktu
tertentu. Kurs ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayarannya beberapa
waktu mendatang ssuai dengan jangka waktunya. Akibat dibayar dengan jangka
waktu, maka rate yang digunakan dalam transaksi forward lebih tinggi jika
dibandingkan dengan transaksi spot. Transaksi semacam ini disebut “premium” dan
bila terjad sebaliknya disebut “discount”.
Transaksi forward
sering dilakukan untuk pemagaran risiko (hedging) terhadap fluktuasi tingkat
pertukaran (exchange rates).
Sebagai contoh
jika seorang importir ingin menjamin pembayaran dalam mata uang YEN JPN tanpa
adanya kenaikan nilai tukar, maka dapat diatasi dengan transaksi forward
contract. Dengan demikian, akan terhindar dari kenaikan kurs yang terus naik
atau dapat diminimalkan tingkat kerugiannya. Selain itu, transaksi forward juga
dapat menjamin nilai tagihan bagi eksportir di masa mendatang.
c. Transaksi Barter (Swap Transaction)
Yang dimaksud
dengan transaksi barter atau swap adalah kombinasi antara pembeli dan penjual
untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan menjual kembali mata
uang yang sama secara tunai dan tunggak secara simultan dengan batas waktu yang
berbeda.
Transaksi barter
sering kali disebut transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu
tertentu dan transaksi barter jumlah
pembelian suatu mata uang selalu sama dengan jumlah penjualannya. Oleh karena
itu, dalam transaksi barter tidak akan mengubah posisi pertukaran keuntungan.
Perbedaan antara
barter dengan spot dan forward dimana transaksi spot dan dan forward hanya
sekali saja, yaitu pada saat membeli atau menjual. Sebagai contoh pada saat
membeli uang dalam transaksi spot secara simultan pula dijualkan kepada pihak
lain secara forward contract.
Tujuan dari
transaksi barter untuk menjaga kemungkinan dari kerugian yang disebabkan
perubahan kurs.
Transaksi swap
dapat dilakukan oleh Bank Indonesia dengan bank atau antara bank dengan
nasabahnya. Dengan kata lain, bahwa swap atau barter merupakan transaksi
forward yang dikaitkan dengan transaksi spot atau kebalikannya. Misalnya jual
spot beli forward atau beli forward jual spot.
Transaksi barter
banyak dilakukan oleh bank apabila pada suatu saat bank mengalami kelebihan
jenis mata uangnya. Sebagai contoh bank berlebihan uang yang disimpan nasabah
dalam deposit valas US $ sedangkan kredit yang diberikan kebanyakan dalam Yen
JPN, maka kepincangan ini dapat ditutup melalui transaksi barter.
10. Jelaskan maksud dari interaksi antara pasar valas
dengan pasar uang.
Jawab :
Pemilihan dana
dalam pasar uang selalu dikaitkan dengan pasar uang. Artinya jika kita hendak
menginvestasikan uang kita dalam pasar uang, maka kita akan selalu
mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valas, demikian pula
sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling
menguntungkan di pasar uang atau valas. Interaksi antara pasar uang dan valas
ini menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau
kondisi ekonomi pada saat kurang baik.
11. Nn. Yumiko Maharani memiliki piutang sejumlah
1.000 US $ kepada Tn. Ray Ibrahim. Kurs hari ini 28 Mei 2011 adalah 1 US $ = Rp
9.850,- sementara itu piutang tersebut jatuh tempo tahun depan (28 Mei 2012).
Oleh Nn. Yumiko Maharani piutang trsebut dihedgingkan kepada PT. Abadi dengan
kurs 1 US $ = Rp 10.150.
Pertanyaan jika :
a. Pada saat jatuh tempo piutang kurs terapresiasi 5%,
maka apa yang terjadi dengan Nn. Yumiko Maharani dan PT. Abadi ?
b. Pada saat jatuh tempo piutang kurs terdepresiasi
7%, maka apa yang terjadi dengan Nn. Yumiko Maharani dan PT. Abadi ?
c. Pada saat jatuh tempo piutang pemerintah melakukan
devaluasi sebesar 10%, maka apa yang terjadi dengan Nn. Yumiko Maharani dan PT.
Abadi ?
Jawab :
a. kurs pada saat
jatuh tempo terapresiasi 5% menjadi = Rp 10.342,5
Jumlah yang
harusnya diterima
1.000 US $ x Rp
10.342,5 = Rp 10.342.500
Jumlah yang
diterima
1.000 US $ x Rp
10.150 = Rp 10.150.000
Nn. Yumiko Rugi = Rp 192.500
PT. Abadi untung = Rp 192.500
b. Kurs pada saat
jatuh tempo terdepresiasi 7% menjadi = Rp 9.160,5
Jumlah yang
seharusnya diterima
1.000 US $ x Rp
9.160,5 = Rp 9.160.500
Jumlah yang
diterima
1.000 US $ x Rp 10.150 = Rp 10.150.000
Nn. Yumiko untung =
Rp 989.500
PT. Abadi Rugi = Rp 989.500
c. Nilai sebelum
devaluasi 1 US $ = Rp 9.850
Devaluasi 10% x Rp
9.850 = Rp 985
Nilai 1 US $
setelah devaluasi = Rp 10.835
Jumlah yang
seharusnya diterima
1.000 US $ x Rp
10.835 = Rp 10.835.000
Jumlah yang
diterima
1.000 US $ x Rp
10.150 = Rp 10.150.000
Nn. Yumiko rugi = Rp 685.000
PT. Abadi untung = Rp 685.000
12. Jika kurs hari ini Jumat tanggal 10 April 2011
adalah hari libur, Pihak Investor memiliki dana yang cukup besar. Kurs hari ini
1 US $ = Rp 9.350,- sementara itu harga pasar uang 15% pa. Hari kerja
berikutnya hari Selasa.
Pertanyaan :
Anda diminta untuk memilih membeli valas atau pasar
uang, jika diperkirakan hari Selasa :
1. Kurs pada hari Selasa terdepresiasi 5%
2. Kurs pada hari Selasa terapresiasi 2%
Jawab :
Mencari nilai
tambah semasa libur :
Kurs tanggal 10
April 2011 adalah 1 US $ = Rp 9.350
Bunga di pasar
uang 15% pa
Jangka waktu
sampai Selasa 10 – 14 April 2011 ( 4 hari )
Nilai tambah (4 x
0,15 x 9.350) / 360 = Rp 15,58
Mencari nilai
total :
Sehingga nilai
total Rp 9.350 + Rp 15,58 = Rp 9.365,58
1. Kurs Selasa
terdepresiasi 5% menjadi Rp 8.882,5
maka sebaiknya
investor membeli pasar uang karena 1 US $ (8.882,5) < Rp 9.365,58
2. Kurs Selasa
terapresiasi 2% menjadi Rp 9.537
maka sebaiknya
investor membeli valas karena 1 US $ (9.537) > Rp 9.365,58
loading...
ReplyDeleteMantappp jawabannya 😊
oke :)
Deletemakasihh ya jawabannya😊
ReplyDeleteOke
DeleteTolong bisa dijelaskan /360 pada contoh soal no 2 itu darimana ya? butuh pencerahan segera:)
ReplyDelete