Monday 17 June 2019

Makalah Suku Bunga

Bank dan Lembaga Keungan Lainnya "Suku Bunga"


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bank dan Lembaga Keuangan tentang “Suku Bunga”.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
       Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
       Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
  
                                                                                    Kota,  Tanggal Bulan Tahun
  
                                                                                                       Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
            Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.
            Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.
            Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan isitilah kredit (lending). Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit (debitur) dalam bentuk bungadan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal.
            Besarnya Bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka semakin besar pula Bungan pinjaman dan demikian pula sebaliknya. Disamping bunga simpanan pengaruh besar kecil bunga pinjaman juga dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan risiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) ini merupakan kegiatan utama perbankan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian bunga bank ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga ?
3. Apa sajakah komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit  ?
4. Apa sajakah jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka makalah ini dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian bunga bank
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga
3. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam menentukan bunga kredit
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pembebanan suku bunga kredit 


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bunga
            Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebgai harga yang harus dibayar kepada nasabah ( yang memiliki simpanan ) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (Nasabah yang memperoleh pinjaman).
            Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu sebagai berikut :
1. Bunga simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.
2. Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling memengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya.

B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Suku Bunga
            Untuk menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling memengaruhi di samping pengaruh faktor-faktor lainnya.
            Faktor-faktor utama yang memengaruhi besar kecllnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut.
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga simpanan akan turun.
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memerhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan di atas bunga pesaing misalnya 16%. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada di bawah bunga pesaing.
3. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman ikut besardan sebaliknya.
5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan risiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif lebih rendah.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibeban pun berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat diperaya, maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.

C. Komponen-komponen dalam Menentukan Bunga Kredit
            Khusus untuk menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada para debitur terdapat beberapa komponen yang memengaruhi. Komponen-komponen ini ada yang dapat diperkecil (dikurangi) dan ada pula yang tidak.
            Adapun komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain sebagai berikut.
1. Total biaya dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan, semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR) yang telah ditetapkan pemerintah besarnya 5%.
2. BIaya operasi
Dalam melakukan setiap kegiatan bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya lainnya.
3. Cadangan risiko kredit macet
Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidak terbayar. Risiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara membebankan sejumlah persentase tertentu terhadap kredit yang disalurkan.
4. Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi  besarnya bunga kredit. Dalam hal ini, biasanya bank di samping melihat kondisi pesaing juga melilhat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga nelihat sektor-sektor  yang dibiayai, misalnya jika proyek pemerintah atau untuk pengusaha/rakyat kecil, maka labanya pun berbeda dengan yang komersil.
5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
            Untuk lebih mudah memahami pembebanan suku bunga, berikut ini contoh komponen-komponen pembebanan suku bunga dalam menentukan suku bunga kredit adalah sebagai berikut :
PT Bank ABC menentukan suku bunga deposito sebesar 18% PA kepada para deposannya. Cadangan wajib (RR) yang ditetapkan pemerintah adalah 5%. Kemudian biaya operasi yang dikeluarkan adalah 6% dan cadangan risiko kredit macet 1% . Laba yang diinginkan adalah 5% dan pajak 20%.

Pertanyaan :
Hitung berapa bunga kredit yang diberikan (based lending rate) kepada para debiturnya (peminjam).
Cost of Fund = Bunga yang dibebankan / (100% - Cadangan wajib)
Cost of Fund = 18% / (100% - 5%) = 18% / 95% = 18,95%
Jadi cost of fund 18,95% dibulatkan menjadi 19% untuk menghitung bunga kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :

            Total biaya dana (Cost of Fund)                     19%
            Total biaya operasi                                         6%(+)
                                                                                    25%
            Cadangan risiko kredit macet                         1%(+)
                                                                                    26%
            Laba yang diinginkan                                     5%(+)
                                                                                    31%
            Pajak 20% dari laba (5%)                               1%(+)
            Bunga kredit yang diberikan
            (based lending rate)                                        32%



D. Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

            Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pembebanan disini maksudnya metode perhitungan yang akan digunakan sehingga memengaruhi jumlah bunga yang akan dibayar. Jumlah bunga yang dibayar akan memengaruhi jumlah angsuran perbulannya. Dimana jumlah angsuran terdiri dari utang/pokok pinjaman dan bunga.
            Metode pembebanan bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi, pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama. Cicilan nasabah (pokok pinjaman ditambah bunga) otomatis dari bulan ke bulan semakin menurun. Jenis sliding rate ini biasanya diberikan kepada sektor produktif, dengan maksud si nasabah merasa tidak terbebani terhadap pinjamannya.
2. Flat rate
 Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya, demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama sehingga cicilan setiap bulan sama sampai kredit tersebut lunas. Jenis Flat rate ini diberikan kepada kredit yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, pembelian mobil pribadi atau kredit konsumtif lainnya.
3. Floating rate
Jenis ini membebankan bunga dikaitkan dengan bunga yang ada di pasar uang sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari bunga pasar uang pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan yang bersangkutan. Pada akhirnya hal ini juga berpengaruh terhadap cicilannya setiap bulan.

E. Contoh dan Penyelesaian Soal
            PT SUNGAILIAT telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank ABS senilai Rp60.000.000,-. Jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan). Bunga dibebankan sebesar 24% setahun. Di samping itu, PT SUNGAILIAT juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp350.000,-. Kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.
Pertanyaan :
            Coba saudara hitung dengan menggunakan metode flat rate dan sliding rate jumlah angsuran setiap bulan berikut tabel perhitungannya secara lengkap.
1. Jawaban Pembebanan Bunga dengan Flat Rate
            Sesuai dengan pembebanan bunga dengan metode flat rate, maka setiap bulan bunga yang dibayar adalah tetap sampai kredit tersebut lunas. Hal ini juga berarti jumlah angsurannya pun sama setiap bulannya.

TABEL PERHITUNGAN KREDIT
Dengan Flat Rate
(dalam ribuan)
Bulan
Sisa Pinjaman
Pokok Pinjaman
Bunga
Angsuran
1
55.000
5.000
1.200
6.200
2
50.000
5.000
1.200
6.200
3
45.000
5.000
1.200
6.200
4
40.000
5.000
1.200
6.200
5
35.000
5.000
1.200
6.200
6
30.000
5.000
1.200
6.200
7
25.000
5.000
1.200
6.200
8
20.000
5.000
1.200
6.200
9
15.000
5.000
1.200
6.200
10
10.000
5.000
1.200
6.200
11
5.000
5.000
1.200
6.200
12
0
5.000
1.200
6.200
Jumlah

60.000
14.000
74.400

2. Jawaban Pembebanan Bunga dengan Metode Sliding Rate
            Dalam metode sliding rate, maka perhitungan jumlah bunga yang dibayar didasarkan kepada jumlah sisa pinjamannya. Oleh karena itu, jumlah bunga yang dibayarnya setiap bulan semakin mengecil, sedangkan pokok pinjaman tetap. Pada akhirnya jika bunga yang dibayar mengecil dari bulan ke bulan, maka otomatis jumlah angsuran setiap bulan pun semakin turun.
Pokok Pinjaman setiap bulan adalah sama yaitu:
     PJ = Rp60.000.000 / 12 bulan = Rp 5.000.000,-/bulan

TABEL PERHITUNGAN KREDIT
Dengan Flat Rate
(dalam ribuan)
Bulan
Sisa Pinjaman
Pokok Pinjaman
Bunga
Angsuran
1
55.000
5.000
1.200
6.200
2
50.000
5.000
1.100
6.100
3
45.000
5.000
1.000
6.000
4
40.000
5.000
900
5.900
5
35.000
5.000
800
5.800
6
30.000
5.000
700
5.700
7
25.000
5.000
600
5.600
8
20.000
5.000
500
5.500
9
15.000
5.000
400
5.400
10
10.000
5.000
300
5.300
11
5.000
5.000
200
5.200
12
0
5.000
100
5.100
Jumlah

60.000
7.800
67.800

Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode di atas adalah sebagai berikut :
- dengan metode flat rate adalah                                 Rp 14.400.000,-
- dengan metode sliding rate adalah                           Rp 7.800.000,-
            Selisih                                                              Rp 6.600.000,-



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Dalam kegiatan perbankan ada dua macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu bunga simpanan dan bunga pinjaman.
Faktor-faktor utama yang memengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah kebutuhan dana, persaingan, kebijaksanaan pemerintah, target laba yang diinginkan, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, produk yang kompetitif, hubungan baik, dan jaminan pihak ketiga.
Komponen dalam menentukan suku bunga kredit adalah total biaya dana (cost of fund), biaya operasi, cadangan risiko kredit macet, laba yang diinginkan, dan pajak.
Pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis kreditnya. Pembebanan yang dimaksud adalah metode perhitungan yang akan digunakan sehingga mempengaruhi jumlah angsuran perbulannya. Metode pembebanannya adalah sliding rate, flat rate dan floating rate.

3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur lain mengenai Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya khususnya mengenai Sumber-Sumber Dana Bank.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2014. Jakarta:Rajawali Pers

loading...

No comments:

Post a Comment