Thursday 21 June 2018

Anggaran Perusahaan - Anggaran Penjualan

Anggaran Perusahaan 
Bab 3 Anggaran Penjualan

Pengertian Anggaran Penjualan
Darsono dalam Moorcy (68:2016), “ Anggaran penjualan ialah rencana pendapatan perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih”.
Pengertian lainnya mengenai anggaran penjualan (sales budget) dijelaskan oleh Munandar dalam Moorcy (68:2016), ialah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis/kualitas barang yang akan dijual, jumlah barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat/daerah penjualannya. Dari pengertian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan dibidang pemasaran (sales planning).


Kegunaan Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan menurut Munandar dalam Moorcy (69:2016) mempunyai kegunaan sebagai berikut :
a. Secara umum, sama dengan semua anggaran, yaitu sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja untuk membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan.
b. Secara khusus, berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran yang ada dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang bersaing, anggaran penjualan harus disusun paling awal daripada semua budget yang lain, yang ada dalam perusahaan.

Selain itu, Darsono dalam Moorcy (69:2016) menjelaskan bahwa, “anggaran penjualan sangat penting bagi manajemen untuk membuat anggaran biaya, anggaran laba dan anggaran investasi”. Kegunaan yang lainnya anggaran penjualan adalah sebagai acuan untuk membuat anggaran biaya seluruh perusahaan, anggaran laba yang meliputi laba kotor, laba operasi, dan laba bersih (earning after tax), dan anggaran investasi.

Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun anggaran penjualan, secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok (Munandar dalam Moocy 70:2016), yaitu :
1. Faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun tempat (daerah penjualannya).
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti misalnya tentang pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara (metode) penetapan harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif) serta kemungkinan pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan penambahannya diwaktu yang akan datang.
f. Fasilitias-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.

2. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar perusahaan, tetapi disana mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :
a. Keadaan persaingan pasar.
b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan (demand elasticity), yang terutama yang akan mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan disusun.
f. Agama, adat-istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun perusahaan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan perubahannya, dan sebagainya.

Gitotsudarmo dalam Moorcy (71:2016) menjelaskan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan yaitu :
1. Jenis produk yang dijual
Semakin banyak produk yang dijual anggaran penjualan semakin besar. Setiap produk yang ada harus dibuat anggarannya sendiri sebelum pada akhirnya dijumlahkan.
2. Unit Produk
Semakin besar unit yang dianggarkan, maka anggaran penjualan semakin besar.
3. Daerah Pemasaran
Produk yang ada biasanya dijual dibeberapa daerah pemasaran baik dalam wilayah local, nasional maupun internasional.
4. Harga
Harga produk untuk setiap pasar bisa ditentukan berbeda, baik karena biaya distribusi yang berbeda atau karena strategi yang lain.
5. Waktu
Anggaran penjualan bisa disusun secara rinci dengan waktu bulanan, triwulan dan semester.

Contoh Kasus Anggaran Penjualan
PT. Angin Mamiri ingin membuat ramalan penjualan tahun 2020. Adapun data penjualan aktual selama 4 tahun terakhir sebagai berikut :
Pada tahun 2020 Perusahaan berencana menjual satu jenis barang dengan harga jual per unit @ sebesar Rp. 100. Harga jual/unit tiap triwulan tahun 2020 mendatang diperkirakan naik 10% dari triwulan dibelakangnya. Perkiraan penjualan triwulan I = 30%, II = 20% dan IV = 30%. Berdasarkan data diatas, buatlah ramalan penjualan tahun 2020 dengan metode kuadrat terkecil dan susunlah anggaran penjualan tiap triwulannya.

Jawab :
Ramalan penjualan menggunakan metode kuadrat terkecil

b = (4*23.300) – (6*16.100) / (4*14) – (6) 2 
   = 93.200 – 96.600 / 56 – 36
   = - 3.400 / 20
   = - 170

Cara cari a = ∑Y / n – b ∑X / n
a = 16.100 / 4 – (-170) 6/4
   = 4.025 + 255
   = 4.280

Jadi persamaan garis lurus metode kuadrat terkecil  : a + bX
Ramalan penjualan 2020 = 4.280 + (-170*4)
                                             = 4.280 – 680
                                             = 3.600 Unit
Anggaran Penjualan
Perkiraan penjualan Triwulan I :
30% * 3.600 * Rp.100 = Rp. 108.000
Perkiraan penjualan Triwulan II :
20% * 3.600 * Rp.100 = Rp. 72.000
Perkiraan penjualan Triwulan III :
20% * 3.600 * Rp.100 = Rp. 72.000
Perkiraan penjualan Triwulan IV :
30% * 3.600 * Rp.100 = Rp. 108.000
Anggaran penjualan setahun adalah Rp. 360.000

loading...

No comments:

Post a Comment