Tuesday 19 June 2018

Anggaran Perusahaan - Konsep Anggaran



Anggaran Perusahaan
Bab 1. Konsep Anggaran

1. Pengertian Anggaran
Adisaputro dalam Moorcy (2:2016) Anggaran atau Business Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a. Business Budget harus bersifat formal, artinya bahwa Business Budget disusun dengan  sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
b. Business Budget harus bersifat sistematis, artinya bahwa Business Budget disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.
c. Saat setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan, Business Budget merupakan suatu pengambilan keputusan.
d. Keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.


Anggaran juga dapat diartikan sebagai istilah perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu anggaran sistematis dan formal untuk perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen.
Pengertian lain dari anggaran atau business budget atau Budget dijelaskan oleh Munandar dalam Moorcy (3:2016) yaitu suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perushaaan, yang dinyatakan dalam unit/kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu/periode tertentu yang akan dating.

       Berdasarkan pengertian tersebut Budget mempunyai empat unsur, yaitu :
a. Rencana, ialah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan dating.
Beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk menyusun rencana untuk menghadapi waktu yang akan dating, antara lain :
(1) Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian
(2) Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan
(3) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan dating
(4) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
(5) Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan/realisasi dari rencana tersebut di waktu yang akan datang.

b. Meliputi seluruh kegiatan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.

c. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.

d. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukan budget berlalunya untuk masa yang akan datang, ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam budget adalah taksiran-taksiran (forecast) tentang tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang,
Periode budget dikenal dengan dua macam budget, yaitu :
1. Budget Strategis (strategic budget)
2. Budget Taktis (tactical budget)

Penganggaran ialah proses penyusunan anggaran yang dimulai dari pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, revisi dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang (Darsono, 2010)


2. Kegunaan Anggaran
  Kegunaan anggaran ialah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan (Darsono, 2010).
Menurut Gitosudarmo dalam Moorcy (7:2016) anggaran yang telah disusun memiliki dua kegunaan yaitu :  (1) sebagai alat penaksir, (2) sebagai plafond dan alat pengatur otorisasi.
Munandar dalam Moorcy (8:2016) menjelaskan bahwa ada tiga kegunaan pokok anggaran yaitu ;
1. Sebagai pedoman kerja. Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasi kerja. Budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan.
3. Sebagai alat pengawas kerja. Budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan nanti.

Menurut Nafarin dalam Moorcy (8:2016) anngaran memiliki tiga fungsi :
a. Fungsi Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena anggaran memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang.
b. Fungsi Pelaksanaan
Anggaran merupakan pedoman dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam pencapaian tujuan yaitu laba.
c. Fungsi Pengendalian
Anggaran merupakan alat pengendalian/pengawasan (controlling). Pengendalian berarti melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan, dengan cara membandingkan realisasi dengan anggaran, dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.

3. Tujuan Penyusunan Anggaran
   Penganggaran bertujuan untuk memaksa manajer membuat rencana, tolak ukur mengevaluasi kinerja, meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara manajer, dan membantu pengambilan keputusan. (Darsono dalam Moorcy (10:2016).
Tujuan penyusunan anggaran lainnya adalah untuk ;
a. Memberikan arah secara jelas dan formal terhadap apa yang hendak dicapai oleh manajemen.
b. Memudahkan manajemen untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
c. Menyediakan rencana secara terinci mengenai aktivitas perusahaan dengan maksud untuk mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
d. Mengkoordinasikan cara yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
e. Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

4. Hubungan Anggaran dengan Manajemen
   Salah satu tugas manajer adalah membuat anggaran bagian yang dipimpinnya. Dengan membuat anggaran, seorang manajer dapat membuat perencanaan, dapat melakukan koordinasi dengan bagian lainnya, dan dapat melakukan pengendalian kegiatan. Dengan demikian anggaran berhubungan erat dengan proses.
Lima fungsi manajemen, yaitu ;
a. Menyusun rencana untuk dijadikan sebagai pedoman kerja (planning).
b. Menyusun struktur organisasi kerja yang merupakan pembagian wewenang dan pembagian tanggung-jawab kepada para personil (karyawan) perusahaan (organizing).
c. Membimbing, memberi petunjuk dan mengarahkan para karyawan (directing).
d. Menciptakan koordinasi kerja dan kerja sama yang serasi diantara semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan (coordinating).
e. Mengadakan pengawasan terhadap kerja para karyawan dalam merealisasikan apa yang tertuang dalam rencana perusahaan yang telah ditetapkan (controlling).

5. Hubungan Anggaran dengan Akuntansi
   Apabila dihubungkan, maka terlihat bahwa antara anggaran dengan akuntansi mempunyai kaitan yang sangat erat, hal ini dikemukakan oleh Munandar dalam Moorcy (13:2016), antara lain :
a. Akuntansi menyajikan data historis yang bermanfaat untuk mengadakan taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang.
b. Akuntansi juga merupakan pencatatan secara sistematis dan terarah tentang pelaksanaan budget itu nantinya, dari hari ke hari. Dengan demikian akuntansi menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap, data realisasi pelaksanaan budget inilah yang nantinya dibandingkan dengan apa yang tercantum dalam taksiran budget itu sendiri, untuk mengadakan penilaian kerja perusahaan, apakah perusahaan telah bekerja dengan suskses ataukah kuang sukses.

6. Hubungan Anggaran dengan Statistika dan Matematika
   Statistika dan matematika juga sangat diperlukan untuk menyusun anggaran. Ketepatan mengadakan taksiran-taksiran (forecasting) disamping tergantung pada kelengkapan tersedianya data, juga tergantung pada ketepatan penggunaan metode sistematik dan metode matematika yang diperlukan untuk mengelola serta menganalisa data tersebut. Selain itu analisa-analisa statistik dan matematika juga sangat diperlukan untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasinya dalam mengadakan penilaian kerja perusahaan nanti. Dengan demikian nampaklah bahwa statistika dan matematika berhubungan erat, sebagai alat penunjang untuk penyusunan budget.

7. Jenis-Jenis Anggaran
a. Anggaran Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktu, anggaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu : (1) anggaran jangka pendek, waktunya paling lama satu tahun, (2) anggaran jangka panjang, lebih dari satu tahun.
Anggaran jangka panjang merupakan rencana perusahaan dengan cakupan waktu yang panjang dengan penekanan pada pengembangan profil perusahaan pada masa yang akan datang. Anggaran jangka panjang meliputi; (a) proyeksi penjualan, biaya dan laba, (b) proyek-proyek utama, (c) aliran kas dan pembiayaan, dan (d) kebutuhan personil.
b. Anggaran Berdasarkan Fleksibitas
Berdasarkan fleksibitasnya, anggaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu; (1) anggaran tetap/fixed budget, yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume tertentu, (2) anggaran continue atau anggaran statis/static budget, yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu, dengan volume berbeda.
Penyusunan anggaran kontinyu mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
1. Disusun untuk periode tertentu, volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost dan expenses.
2. Mengetahui apakah asumsi  dasar yang digunakan masih dapat dipakai atau tidak. Oleh karena itu secara periodic dilakukan penilaian kembali (reviewing) tentu saja bila sudah tidak cocok, maka asumsi-asumsi dasar harus diubah.
3. Ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya dengan menggunakan data-data yang paling akhir yang dimiliki.
c. Anggaran Berdasarkan Ruang Lingkup
Anggaran dibedakan menjadi dua yaitu : (1) anggaran parsial, yaitu anggaran yang ruang lingkupnya terbatas, misalnya anggaran untuk produksi atau anggaran penjualan, (2) anggaran komprehensif atau anggaran induk atau master budget, yaitu anggaran dengan ruang lingkup menyuluruh, karena jenis kegiatannya meliputi seluruh aktivitas perusahaan di bidang marketing, keuangan, personalia dan administrasi.
Horngen dalam Moorcy (17:2016) menjelaskan bahwa anggaran komprehensif atau anggaran induk diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1. Anggaran operasional
Merupakan rencana kegiatan perusahaan yang ditangani oleh masing-masing departemen perusahaan, misalnya departemen pemasaran, departemen produksi, departemen keuangan, departemen R&D, departemen administrasi, departemen personalia, dan lain-lain.
2. Anggaran Keuangan
Adalah anggaran yang memproyeksikan anggaran modal (ini adalah bentuk jangka panjang, tiga hingga lima tahun lebih).
Terdiri dari; (1) anggaran barang modal, (2) anggaran kas, (3) anggaran neraca, (4) anggaran sumber dan penggunaan dana.
Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakan evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif.

8. Prosedur Penyusunan Anggaran
Pimpinan perusahaan adalah yang paling berweang dan bertanggung-jawab atas penyusunan anggaran serta pelaksanaan kegiatan anggaran lainnya. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaan yang paling berwenang dan paling bertanggung-jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namung untuk tugas dalam menyiapkan dan menyusun anggaran dapat didelegasikan ke bagian lain dalam perusahaan.
Munandar dalam Moorcy (19:2016) menjelaskan pada garis besarnya tugs mempersiapkan dan menyusun anggaran ini dapat didelegasikan kepada :
(a) Bagian administrasi, bagi perusahaan kecil. Hal ini disebabkan bagi perusahaan kecil, kegiatan-kegiatan tidak tertalu kompleks, sederhana dengan ruang lingkup yang terbatas sehingga tugas penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan.
(b) Panitia Anggaran, bagi perusahaan besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak mampu lagi untuk menyusun budget sendiri tanpa partisipasi secara aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan.

loading...

No comments:

Post a Comment